Bisnis.com,DEPOK--Kalangan pengusaha angkutan umum di Kota Depok belum berencana menurunkan tarif angkutan umum. Padahal harga bahan bakar minyak telah turun sejak awal tahun ini.
Muhammad Hasyim, Sekretaris Organisasi Angkutan Darat Kota Depok mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat ihwal kesepakatan rencana penurunan tarif tersebut.
"Sejauh ini belum ada rencana penurunan tarif angkutan, karena kontribusi naik atau turunnya harga BBM bagi kami tidak signifikan," paparnya kepada Bisnis, Minggu (4/1).
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan harga BBM jenis premium turun dari Rp8.500 menjadi Rp7.600. Adapun harga solar ditetapkan Rp7.250 dengan subsidi Rp.1000.
Hasyim menyatakan alasan belum ditetapkannya penurunan tarif angkutan di Kota Depok, lantaran harga spare part untuk angkutan umum belum mengalami penurunan.
"Jadi rujukan penaikan dan penurunan tarif angkutan adalah harga spare part. Kalau naik dan turunnya harga BBM kontribusinya hanya sekitar 20%-30%. Kontribusi naiknya tarif angkutan oleh harga spare part bisa sampai 70%," paparnya.
