Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penurunan tingkat kehilangan air atau Non Revenue Water ke tingkat 30%-35%. Namun, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) pesimistis mampu mencapai target tersebut.
Menurut Wakil Presiden Direktur Palyja Herawati Prasetyo, dalam rencana dan strategi bisnis 2015, Palyja menargetkan pengurangan NRW berada di posisi 38,5%. Tahun sebelumnya, Palyja telah mengurangi NRW pada persentase mencapai 39,6%.
"Kalau untuk menekan NRW hingga 30% kita butuh investasi yang besar," katanya pada Konferensi Pers Palyja, di Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Tahun ini, Palyja menginvestasikan Rp318,6 miliar untuk meningkatkan pelayanan air bersih di Ibu Kota.
Untuk mengurangi NRW, disamping pemberantasan tindak pencurian air, Palyja memerlukan perbaikan secara fisik yaitu jaringan pipa. Setidaknya, dibutuhkan Rp220 miliar untuk memperbaiki jaringan pipa sepanjang 100 km per tahun.
Herawati berpendapat walaupun NRW turun, jumlahnya tidak bisa menutup tingkat defisit kebutuhan air yang mencapai 9.100 liter per detik di Jakarta.
"Walau NRW turun, tetap tidak bisa menutup defisit. Harus ada additional resources," ujarnya.