Bisnis.com, TANGERANG-- Pengamat kebijakan publik dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Ail Muldi mengatakan penerapan lelang elektronik di Kota Tangerang harus diukur efektivitasnya.
Menurutnya, dengan pengukuran efektivitas, maka keberadaan layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) dalam lelang pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah daerah dapat diketahui seberapa besar perannya dalam pembangunan daerah.
Oleh karena itu, ujarnya, LPSE secara rutin harus mempublikasi seluruh kegiatan lelang dengan rinci. Hal ini bertujuan meminimalisir kemungkinan praktek kolusi dalam proses pengadaan barang dan jasa.
“Sejauh ini keberadaan LPSE cukup evektif mewujudkan good governance di Kota Tangerang. Namun, lembaga ini masih perlu menjabarkan seluruh aktivitasnya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat,” katanya kepada Bisnis, Rabu (28/1/2015).
Pasalnya, kendati lelang elektronik dapat diikuti oleh siapa pun dan cukup transparan, peluang terjadinya praktik kolusi tetap terbuka. Dengan adanya keterbukaan publik, masyarakat secara langsung juga dapat mengawasi pengerjaan proyek yang berasal dari lelang elektronik.
Euis Nurlaila, Kepala LPSE Kota Tangerang, mengatakan peran lembaga yang dipimpinnya dalam pengadaan barang dan jasa kelak dapat dijadikan bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan pengadaan barang dan jasa.
"Dengan lelang elektronik, rata-rata tingkat efisiensi anggaran pengadaan barang dan jasa mencapai 17%-18% tiap tahunnya. Selain itu, penyedia barang dan jasa yang memenangi tender juga memiliki kualitas yang baik," katanya. (Bisnis.com)
BACA JUGA: