Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkot di Tangsel Semakin Ditinggal Pelanggannya

Sejumlah pengemudi angkutan umum dalam kota (angkot) di wilayah Tangerang Selatan mengeluh pendapatannya merosot karena penumpang semakin berkurang.
Angkutan kota/Beritajakarta.com
Angkutan kota/Beritajakarta.com

Bisnis.com, TANGSEL-Sejumlah pengemudi angkutan umum dalam kota (angkot) di wilayah Tangerang Selatan mengeluh pendapatannya merosot karena penumpang semakin berkurang.

Irvan Suripto, supir angkot D02 rute Ciputat-Pondok Labu, mengatakan kondisi itu terjadi sejak tarif angkot naik rata-rata Rp1.000 per orang per sekali jalan menyusul diberlakukan penaikan bahan bakar minyak  untuk premium menjadi Rp7.400  per liter.

“Tarif angkot semakin mahal, untuk rute dari Pasar Ciputat ke Pasar Jumat sejauh hanya sekitar 4 km ongkosnya Rp5.000 per orang dan sampai Pondok Labu Rp7.000 per orang. Cukup terasa bagi mereka yang naik berdua atau lebih,” katanya Rabu (15/4/2015).

Menurutnya, tarif angkot yang cenderung semakin tinggi dan kondisi lalu lintas yang semakin macet di Tangsel membuat banyak orang mengambil keputusan untuk mengoptimalkan sepeda motor yang dimiliki, atau membeli motor secara kontan maupun kredit.

Untuk itu, lanjutnya, dalam sehari angkot beroperasi hanya menemukan waktu rame penumpang pada jam sibuk pagi berangkat kerja dan sore saatnya jam  pulang kerja, serta waktu bubaran anak sekolah. Di luar jam itu penumpang sepi.

Sementara itu Wardoyo, warga kelurahan Pondok Cabe, Pamulang, menyatakan sependapat dengan Ivan, bahwa angkot semakin ditinggal pelanggannya yang kini beralih naik sepeda motor karena lebih efisien dari segi biaya dan kelincahannya menerobos kemacetan lalu lintas.

“Dengan ongkos angkot rata-rata Rp5.000 maka seseorang untuk untuk perjalanan pergi-pulang harus keluar Rp10.000. Padahal uang sebesar itu buat beli BBM premium untuk sepeda motor dapat seliter lebih, bisa buat jalan ke mana-mana,” ujarnya.

Koswara, pengemudi angkot S10 rute Ciputat-Bintaro-Pondok Betung, membenarkan sejak tarifnya naik menjadi Rp5.000-Rp6.000 per orang sekali jalan itu sekarang lebih berat untuk mencari penumpang dan mengumpulkan uang setoran.

“Sebab, banyak orang pindah dari naik angkot menjadi bermotor sendiri, bahkan siswa SMP saja sekarang banyak yang naik sepeda motor, karena lebih irit ongkosnya dan lebih cepat sampai tujuan. Tetapi, kami menjadi semakin susah mencari penumpang,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper