Bisnis.com, TANGERANG— Pemerintah Kota Tangerang hendak mengembangkan tiga konsep rumah susun (rusun) disesuaikan dengan kondisi dan karakter masyarakat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Said Endarwiyanto menyatakan hal tersebut merupakan bentuk respons pemerintah terkait belum memadainya ketersediaan rumah vertikal harga terjangkau.
“Kami melakukan kajian terhadap rumah susun. Kami akan kembangkan rumah susun untuk pekerja, rumah susun untuk masyarakat di area kumuh dan rawan bencana, serta rusun berskema sukarela,” katanya kepada Bisnis, Kamis (16/4/2015).
Tidak disebutkan secara detail kebutuhan dana untuk tiga proyek rumah susun (rusun) tersebut, yang pasti pengadaan tempat tinggal vertikal ini melibatkan kerja sama dengan swasta, pemerintah pusat, dan anggaran daerah.
Sebelumnya, Soelaeman Soemawinata selaku Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Banten menyatakan wilayah Tangerang kini dipegang pengembang properti skala besar.
Secara umum Tangerang diposisikan sebagai kota suburban metropolis. Sebagai contoh pada 2007 harga tanah di daerah Alam Sutera Tangerang hanya Rp2,5 juta per meter persegi. Sekarang nilainya melambung mencapai Rp20 juta per meter persegi.
Oleh sebab itun guna mengakomodir kebutuhan hunian bagi MBR di Tangerang sebaiknya yang dikembangkan memang bangunan vertikal berupa rumah susun. Adapun rumah tapak memungkinkan dibangun untuk daerah non-Tangerang, seperti Parung dan Lebak.