Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palyja: Sanksi Represif untuk yang Buang Sampah ke Sungai

Bisnis.com, JAKARTA - Oknum yang membuang sampah di sungai menyulitkan pengelola air bersih PT. PAM Lyonnase Jaya (PALYJA). Pasalnya kejahatan ini membutuhkan tindakan yang represif.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (ketiga kanan) didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar (kedua kanan) meninjau pembangunan tanggul Kali Sunter, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (12/2)/Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (ketiga kanan) didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar (kedua kanan) meninjau pembangunan tanggul Kali Sunter, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (12/2)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Sampah yang berserakan di sungai yang menjadi sumber bahan baku air untuk warga Jakarta menyulitkan PT. PAM Lyonnase Jaya (Palyja). Perusahaan ini menilai aksi buang sampah sembarang ke sungai itu adalah tindak kejahatan, dan perlu tindakan represif.

Kepala Corporate Communication and Social Responsibilities Palyja, Meyritha Maryanie, mengatakan untuk memasok air bersih dari 13 sungai di Jakarta, pihaknya masih kesulitan. Salah satu penyebabnya adalah kualita air sungai yang kian memburuk.

"Dibutuhkan tambahan air baku dari dalam DKI Jakarta sendiri," katanya.

Dikatakan, sebetulnya air di Jatiluhur bersih. Itu sebelum di Kalimalang ada yang kanal Tanjung Barat. Di sanarawan untuk krisis air karena jebol, maka diperlukan pipa tertutup. Pipa tertutup itulah yang akan membantu mendistribusikan air dari waduk Jatiluhur ke Jakarta."

"Bekasi masuk Kalimalang, rawan krisis air karena tebing-tebingnya jebol. Dulu 2011 pernah kejadian sampai jebol pipa dan itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja," ujar Meyritha.

Meyritha menilai  penyediaan air bersih membutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat, mengingat maraknya  yang membuang sampah pada malam hari.

"Perlu tindakan represif menanggulangi sampah yang tidak selalu dari Jakarta, tapi sampah bawaan dari Bogor dan sekitarnya," jelas Meyritha.

Salah satu upaya Palyja adalah menyediakan perahu karet untuk mengambil sampah dari hulu sungai. Pemprov DKI sendiri sudah menanggulangi masalah sampah dan bekerja sama dengan Kopassus.

"Di Cijantung sampah di sungai yang ambil para Kopassus bersama masyarakat," kata Meyritha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper