Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NJOP Mahal? Pemprov DKI Tak Peduli, Beli Lahan RTH Jalan Terus

Dipangkasnya anggaran pembebasan lahan untuk perluasan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta tidak menganggu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta.nn
Ruang Terbuka Hijau./JIBI
Ruang Terbuka Hijau./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Dipangkasnya anggaran pembebasan lahan untuk perluasan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta tidak menganggu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta.

Kepala Dinas Pertamanan DKI Nandar Sunandar mengatakan pihaknya akan tetap membeli tanah kosong untuk RTH meski nilai jual objek pajak (NJOP) lahan tersebut sangat mahal.

"Harga tanah berapapun akan kami beli asalkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. RTH tersebut nantinya akan dibangun taman yang bisa dimanfaatkan kegiatan warga untuk berinteraksi, beraktivitas, serta bersosialisasi," ujarnya di Balai Kota, Rabu (22/4/2015).

Menurutnya, pembebasan lahan untuk pengembangan RTH di Ibu Kota sudah menjadi program prioritas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pembangunan taman-taman di tengah kota juga sesuai dengan UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang. Dalam beleid tersebut, RTH di suatu wilayah disarankan minimal 30% dari total luas kawasan. Sebagai informasi, luasan RTH yang dimiliki DKI saat ini hanya berkisar 10%-11% dari total luas wilayah.

"Nilai tersebut tetap lebih besar dibanding anggaran tahun lalu sebesar Rp1,9 triliun dengan total realisasi [pembebasan lahan] hanya 21%. Kami maunya anggaran yang bisa terserap untuk membeli tanah lebih banyak," imbuhnya.

Dia mengatakan Dinas Pertamanan dan Pemakaman membidik 159 titik yang akan dibebaskan untuk dijadikan RTH baru di Ibu Kota. Jika dipatok berdasarkan luas wilayah, dia mengatakan area yang paling potensial untuk dijadikan RTH adalah Jakarta Timur. Selanjutnya menyusul Jakarta Utara, Barat, Selatan, dan Pusat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper