Bisnis.com, TANGERANG— Pembangunan gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) di BSD City, Kota TAngerang Selatan baru terealisasi sekitar 82% dari target.
Presiden Direktur PT Indonesia International Expo Danny Budiharto mengatakan persentase tersebut merujuk kepada lahan yang tergarap baru seluas 18 hektare (ha). Padahal luas yang disediakan mencapai 22 ha sehingga ada 5 ha belum digarap.
“Karena nanti argetnya bangunan ini seluas 100.000 meter persegi, sekarang baru 60.000 meter persegi,” ucapnya di sela konferensi pers Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Gedung ICE, Tangerang Selatan, Selassa (5/5/2015).
ICE memiliki sepuluh ruang pameran (exhibition hall) seluas 50.000 meter persegi ditambah 50.000 meter persegi lainnya area pameran di luar ruangan. Selain itu ada pula convention hall 4.000 meter persegi terbagi menjadi empat ruang hingga lobi seluas 12.000 meter persegi.
ICE mulai beroperasi sejak tahun lalu setelah menuntaskan fase pembangunan selama dua tahun. Beberapa acara yang sudah digelar di sini, salah satunya konser Michael Buble dan Suju. Pengelolaan ICE dilakukan Indonesia International Expo bekerja sama dengan Deutsche Messe.
“Gedung seperti ini balik modalnya lebih lama dibandingkan properti lain, diperkirakan untuk ICE ini butuh sebelas tahun,” tutur Danny.
PT Indonesia International Expo menggelontorkan total investasi Rp4 triliun. Perseroan ini merupakan perusahaan patungan antara Sinar Mas Land dan Kompas Gramedia (KG). Fasilitas ini diyakini bakal jadi alternatif baru yang banyak diminati mengingat sejumlah gedung pameran kapasitasnya kurang dari ICE, seperti Jakarta Convention Center (JCC).