Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan memperketat sistem penyewaan kios di Lapangan Monas untuk gelaran Lenggang Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memastikan pedagang yang membutuhkan mendapat kios.
Menurutnya, selama ini ada sebagian pedagang yang menguasai 10 kios. Alih-alih dimanfaatkan untuk berjualan, pedagang tersebut malah menyewakan lapak untuk pedagang lain.
"Kami akan melakukan pengundian sehingga hanya pedagang yang benar-benar ingin jualan yang bisa menyewa kios. Saya gak mau pedagang yang berjualan di sini harus bayar mahal ke penyewa kios. Keuntungannya bisa-bisa habis itu," katanya setelah meninjau lokasi lenggang Jakarta di Lapangan Monas, Rabu (20/5/2015).
Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan makanan bisa diperas Rp60ribu-Rp150ribu per malam. Uang tersebut ditarik oleh preman-preman yang menguasasi satu daerah.
"Nah kalau dia dapat Rp100 ribu saja sehari kalikan 1000 hari sudah dapat Rp100 juta. Saya gak mau uang pedagang jatuh ke preman, apalagi oknum pejabat," ujar Ahok.
Terkait hal itu, Ahok dan jajarannya mempersiapkan sistem pembayaran digital menggunakan e-money dan atm. Menurutnya, sistem pembayaran non-cash dapat memudahkan pedagang untuk mengecek arus kas.
"Sistem ATM bank ini akan ketat. Saya akan ajak Bank untuk kerja sama. Saat ini Bank Mandiri paling siap membantu," imbuhnya.