Bisnis.com, BOGOR- Pengacara Farhat Abbas bersikukuh ingin menjadi wakil calon Bupati Bogor, dengan alasan telah ditunjuk oleh DPP Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz.
Farhat mengatakan dirinya tidak takut tersaingi oleh calon wakil bupati dari kader PPP kubu Romahurmuzy, yakni Ade Munawaroh yang juga adik kandung mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin.
"Kalau saya sudah jelas didukung oleh DPP PPP yang sah versi Mahkamah Partai," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, kemarin.
Farhat Abbas dan Ade Munawaroh digadang-gadang maju mendampingi Bupati Bogor Nurhayanti. Keduanya adalah kader PPP sebagai partai pengusung pasangan Rachmat Yasin-Nurhayanti yang memenangkan Pilkada Bogor 2013. Ketika Rachmat terjerat kasus korupsi, dia dipecat, dan Nurhayanti naik tahta jadi Bupati. Otomatis kursi wakil bupati kosong.
Koalisi Kerahmatan, pendukung pasangan Rachmat-Nurhayanti tersebut yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB dan Partai Demokrat mengisyaratkan tak lagi sejalan.
Jika sebelumnya kursi wakil bupati pendamping Nurhayanti berpeluang besar diisi kader PPP, kini justru beberapa anggota koalisi mengusung calonnya sendiri.
Kader PPP, yakni Farhat dan Ade Munawaroh memiliki saingan seperti Wasto Sumarno, kader dari PKS, Momon Permono dari Demokrat dan Lilis Sutiarsih dari Hanura.
Namun demikian, Farhat tetap ngotot agar Ade Munawaroh mengundurkan diri karena dia menilai dirinyalah yang berhak maju jadi wakil bupati Bogor.
Farhat menambahkan dirinya acuh apabila legisltaif di Kabupaten Bogor tidak pro terhadapnya ketika pemilihan wakil bupati tersebut digelar nanti.
Yang jelas kata dia, penetapan DPP PPP terkait pengusungannya harus diperhatikan oleh kader PPP di Kabupaten Bogor.
"Kursi wabup itu sudah jelas milik PPP. Saya ini kader PPP yang sah. Ade Munawaroh harus tahu diri," paparnya.