Bisnis.com, JAKARTA -- Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta membuka stand Jakarta Smart City di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Utara (29/5/2015).
Menurut Ii Kurnia, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta stand Jakarta Smart City di PRJ akan menjadi metode mempromosikan program pengawasan dan komunikasi online dari DKI.
"Ini rencananya kamu mau dirikan centernya di lantai 3 di atas ruang Wagub. Ini semacam prototipe dan diharapkan tahun ini bisa terealisasi jika tak ada halangan," ujar Ii.
Ii mengaku beberapa hal yang masih perlu dilengkapi untuk mematangkan program Jakarta Smart City ini adalah pengumpulan data. Teknologi smart city ini diproyeksikan menjadi alat transparansi. Sehingga semua pekerja harian lepas (PHL) yang secara administrasi terdaftar maka akan muncul datanya di Jakarta Smart City. Sehingga jika ada keluhan warga bisa melaporkannya via telepon.
"Hingga saat ini data masih terbatas. Dinas Kebersihan juga per wilayah belum terkumpul datanya. Targetnya semua PHL di DKI bisa masuk Smart City. Kalau ada keluhan bisa langsung telepon," ungkap Ii.
Yang sudah dapat diakses datanya melalui Jakarta Smart City adalah Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan, dan Dinas KUMKMP. Jakarta Smart City belum bersaing jumlah pengunjung website. Sebaliknya, Dinas Kominfo hendak mempromosikan kepada masyarakat DKI Jakarta bahwa kini Pemprov DKI sudah memiliki fasilitas pengaduan.
"Targetnya besok RT/RW diintegrasikan dengan intensif lagi yang mau berbasis per laporan. Jadi ada kontribusi positif dari RT/RW. Ada jutaan pengunjung sampai saat ini," katanya.