Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan mengembalikan anak jalanan hasil razia ke bangku sekolah agar dapat memperbaiki masa depannya dan tidak bergantung pada kehidupan jalanan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful HIdayat setelah berkeliling dan berdialog dengan anak jalanan ketika mengunjungi Panti Sosial Asuhan Anak Putera 1, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (18/6).
Menurutnya para anak jalanan tersebut selain selama ini lebih banyak mengalami persoalan ekonomi dan keluarga dalam kehidupannya, juga rata-rata adalah anak yang putus sekolah.
“Kita akan kembalikan mereka ke sekolah. Kalau mereka sudah tidak punya orang tua, ya akan kita asuh di panti sosial ini. Kalau masih punya keluarga, ya kita kembalikan ke keluarganya. Kalau keluarganya tidak mampu ya kita ambil, diasuh. Setelah kita bina kita kembalikan lagi ke keluarganya," tuturnya.
Saat ini, selama di bina di panti sosial, anak jalanan akan disekolahkan hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) secara gratis.
Apabila umurnya sudah melebihi usia sekolah, namun sekolah terakhir baru sampai sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), maka anak jalanan bersangkutan bisa menempuh Paket B untuk tingkat SMP dan Paket C untuk tingkat SMA.
“Artinya, di DKI Jakarta tidak boleh ada anak yang putus sekolah. Kita berusaha betul wajib belajar hingga 18 tahun, tingkat SMA,” tegasnya.
