Modal Seadanya
Hasilnya tentu belum tampak utuh sekarang. Tapi siapapun bisa melihat langsung betapa cepat proyek itu dirintis bermodal sekadarnya. Begitu masuk gerbang TPA beloklah ke kanan, mata Anda bakal adem memandangi kerumuman tetumbuhan di area taman bonsai.
kuti saja jalur setapak berpijak conblock bekas, akan tampak lagi lapangan futsal, perkebunan eucalyptus yang baru dirintis, green house tempat pembibitan segala tanaman, dan saung bertiang bambu bekas nan sepoi-sepoi.
Di pinggir lahan TPA yang aktif sekarang ditanami pohon bambu. Saat ini memang belum rimbun. Jika, tumbuh subur, maka dalam dua tahun mendatang Rawa Kucing bakal dikelilingi pagar hijau. Pohon bambu sengaja dipilih agar Rawa Kucing punya pagar hidup, tak sekadar dinding beton kusam.
Bambu itu juga diharapkan bisa menghalau lebih banyak aroma busuk yang berembus ke area permukiman warga sekitar. Sementara, untuk mengurangi apak di dalam TPA, ditaburkan sampah ampas kopi pada lapis-lapis tertentu permukaan sampah.
“Dari Torabika [asal ampas kopinya]. Justru mereka yang bayar ke kami untuk buang ampas kopi ini. Dan di sini bisa kami gunakan lagi untuk pengomposan,” ucap Masan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel