Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIBUR LEBARAN: Beban Puncak Listrik di DKI Berubah Dari Siang ke Malam

Seirirng ditinggal mudik para penduduk yang selama ini merantau di DKI Jakarta dan sekitarnya, konsumsi listrik di Ibu Kota menurun dari biasanya cukup signifikan.
Beban puncak listik DKI dari siang menjadi malam/Antara
Beban puncak listik DKI dari siang menjadi malam/Antara

Bisnis.com, JAKARTA- Seirirng ditinggal mudik para penduduk yang selama ini merantau di DKI Jakarta dan sekitarnya, konsumsi listrik di Ibu Kota menurun dari biasanya cukup signifikan.

General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Syamsul Huda menyatakan selain mengalami penurunan konsumsi listrik, beban puncak yang terjadi juga mengalami perubahan dari biasanya.

"Beban puncak listrik di DKI Jakarta pada Idul Fitri di Jakarta berbeda dari beban puncak hari-hari biasa, dari yang biaanya beban puncak terjadi pada siang hari, pada (Hari Raya) terjadi pada saat malam hari," tuturnya, Sabtu (18/7/2015).

Huda mengatakan bahwa perkiraan beban terendah pada siang hari saat Idul Fitri adalah 2.448,47 MW dan beban tertinggi malam 3.108,64 MW,.

Menurutnya pada hari biasa alias hari normal, beban listrik di DKI Jakarta lebih tinggi pada siang hari, dikarenakan banyaknya pelanggan bisnis dan industri yang beroperasi siang hari.

Sementara itu, lanjutnya, pada hari raya, beban listrik pada malam hari lebih tinggi karena jumlah aktIfitas industri di siang harinya lebih sedikit, lantaran sedang masa libur Lebaran, sedangkan warga banyak yang melakukan kegiatan takbiran malam hari.

"Mengingat perkiraan beban puncak baik siang maupun malam hari relatif dibawah beban normal pada hari biasa maka pasokabn daya ke wilayah DKI Jakarta dan Tangerang dalam kondisi aman," tuturnya.

Pihaknya menjamin pasokan daya listrik tersebut aman dan berkomitmen menjaga kontinuitas pasokan daya listrik di wilayah operasionalnya secara optimal, melalui 72 buah gardu induk, 2 ribu penyulang, dan 18 ribu gardu distribusi, yang melayani 4,5 juta pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper