Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WARTAWAN DIBUNUH: Diduga Terkait Pengungkapan Kasus

Kepolisian Resor Kota Depok telah menangkap para tersangka pelaku pembunuhan jurnalis Noer Baety Rofiq,44, Senin (20/7/2015).
Noer Baety Rofiq/Bisnis.com-Miftahul Khoer
Noer Baety Rofiq/Bisnis.com-Miftahul Khoer

Bisnis.com, DEPOK-- Kepolisian Resor Kota Depok telah menangkap para tersangka pelaku pembunuhan jurnalis Noer Baety Rofiq,44, Senin (20/7/2015).

Para tersangka antara lain Ma'arif Ubadilah alias Hafit alias MA alias U,22, Syarif alias S,21, Muhammad Pujono alias P,21, dan Deni,25, yang masih buron.

Barang yang dicuri dari tangan korban antara lain dua ponsel Samsung, satu ponsel Sony dan satu ponsel Motorola. Barang lain milik korban yakni kamera merek HP, sebuah alat perekam, segepok uang dua ribuan dan laptop.

Beberapa kalangan menilai ada kejanggalan atas kasus kematian mantan editor portal berita akarpadinews.com itu. Pasalnya, barang berharga seperti perhiasan yang dikenakan korban, serta motor yang ada di rumahnya tidak diambil.

Para tersangka justru mengambil barang yang berkaitan dengan peralatan profesinya sebagai jurnalis.

Muncul dugaan bahwa kematian Noer Baety berkaitan dengan profesinya yang tengah mengungkap beberapa kasus. Tetapi, hal itu dibantah oleh Kasatreskrim Kota Depok Kompol Teguh Nugroho.

"Kasus ini murni tindak pencurian disertai kekerasan," ujarnya.

Yogo Tri Hendiarto, Kriminolog Universitas Indonesia menuturkan, kasus kematian Noer Baety bukan kasus biasa. Dia menduga ada motif lain di balik kasus pembunuhan jurnalis itu.

Pembunuhan Noer Baety dengan tikaman di seluruh tubuh menjadi perhatian Yogo. Menurutnya, banyaknya jumlah tikaman pada korban diduga ada motif dendam ketika korban masih hidup.

"Tapi itu harus ditelusuri lebih dalam lagi," ujarnya.

Dia mengatakan, latar belakang pembunuhan harus dicaritahu hingga ke akarnya, apakah selama masa hidup korban pernah bermasalah dengan pemberitaan atau tidak.

Yogo mengisyaratkan tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut. Tentunya, kata dia, harus diperkuat dengan bukti memadai.

Teguh Nugroho menambahkan para tersangka tidak mengambil perhiasan yang dipakai korban disebabkan kepanikan saat mengeksekusi.

"Jadi saat para tersangka membunuh, leher korban sudah berlumuran darah. Mungkin juga panik jadi tidak sempat mengambil," katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper