Bisnis.com, TANGERANG - Perkembangan bisnis transportasi angkutan kota (angkot) di Banten melambat sejak mamasuki awal 2000.
Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Provinsi Banten Emus Mustagfirin menyatakan penyusutan populasi berkisar 20%-30% per tahun. Salah satunya disebabkan melesatnya populasi kendaraan pribadi terutama roda dua.
"Bisnis transportasi umum angkot ini sudah memasuki level jenuh. Pengusaha di sektor ini banyak yang beralih ke bidang lain," ucap Emus kepada Bisnis, Selasa (28/7/2015).
Tangerang Raya menjadi wilayah di Banten yang paling disesaki angkutan kota. Jumlah angkot di perkotaan seperti Tangerang dan Tangerang Selatan diperkirakan mencapai 1.400 unit. Sementara itu, daerah lain seperti Cilegon dan Serang sekitar 1.200 angkot.