Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Bangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalin kerjasama dengan 11 perusahaan swasta dan 5 perguruan tinggi untuk bersama-sama membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Ibu Kota, guna mewujudkan Jakarta sebagai kota layak anak.
Taman Bantaran Cisadane/Ilustrasi-Bisnis-Dini Hariyanti
Taman Bantaran Cisadane/Ilustrasi-Bisnis-Dini Hariyanti

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalin kerjasama dengan 11 perusahaan swasta dan 5 perguruan tinggi untuk bersama-sama membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Ibu Kota, guna mewujudkan Jakarta sebagai kota layak anak.

Sebanyak 11 perusahaan swasta tersebut mayoritas bergerak dibidang properti, diantaranya seperti Agung Sedayu Group, Summarecon Agung, Agung Podomoro, Ciputra, Intiland Development, PT Djarum (Bli-bli.com), Metropolitan Kencana, Barito Pacific, Alfa Goldland (Alam Sutra), Nestle Indonesia, Dharma Suci. Sementara perguruan tingginya adalah Universitas Indonesia, Universitas Hamka, Unversitas Mercu Buana, Universitas Ibnu Chaldun, dan Univeritas Bunda Mulia.

Sejumlah perusahaan swasta tersebut, akan membangun RPTRA melalui program corporate social responsibility (csr) perusahaan masing-masing, sementara perguruan tinggi membantu penambahan personil dalam kegiataan pemetaan sosial untuk merancamg RPTRA yang tepat sasaran sesuai dengan lokasi yang akan dibangun.

Kepala BPMPKB DKI Dien Emmawati untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota layak anak adalah salah satu caranya diwujudkan melalui pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan hingga saat ini DKI telah menetapkan 6 RPTRA sebagai pilot project, di mana 4 diantaranya telah selesai dibangun dan 2 sisanya sedang dalam proses.

"Tahap selanjutnya akan dibangun 40 dari 53 RPTRA yang akan dilakukan oleh 14 CSR, dan hari ini yang ditandatangni oleh 11 csr, dan 3 sisanya menyusul," tuturnya, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Sementara itu, mengingat pembangunan kali ini ada 40 lokasi RPTRA baru, maka pihaknya pun perlu menambah jumlah personel yang akan bertugas membantu melakukan pemetaan sosial dalam menghadirkan RPTRA tersebut, dengan menjalin nota perjanjian dengan 5 perguruan tinggi.

Menurutnya hingga saat ini sudah bergabung 9 perguruan tinggi yang berkomitmen dalam mendukung pembangunan RPTRA di Ibu Kota.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa alasan pembangunan RPTRA selain untuk menjadikan DKI sebagai kota layak anak, juga untuk membuat warga DKI, segala usia menjadi lebih bahagai.

"RPTRA ini urusan dari janin sampai sepuh. Semua orang kumpul di situ. Menurut survei itu, indeks kebahagiaan orang itu bukan dilihat dari seberapa sering anda pergi ke taman, tetapi seberapa lama anda menikmati sebuah taman," ujar mantan Bupati Belitung Timur yang akrab di sapa Ahok itu.

Jadi, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta akan membangun banyak taman di Ibu Kota dengan disesuaikan tingkat kebutuhan dan permasalahan sosial di lingkungan bersangkutan. Pihaknya menyebut keberadaan RPTRA menjadi sangat penting sebagai ruang kumpul setiap keluarga di Ibu Kota.

"Tahun ini kami bahkan menganggarkan untuk pembelian lahan hingga Rp7 triliun dan lahan itu akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau, salah satunya melalui RPTRA ini. Tahun depan, bahkan kami akan menambah lagi sebanyak 150 RPTRA dan akan kami anggarkan dalam APBD, tidak hanya seperti saat ini yang masih mengandalkan csr,' tuturnya.

Pihaknya mengucapkan banyak terimakasih atas peran serta sejumlah perusahaan swasta tersebut dan keberadaan RPTRA hasil csr bisa juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi alias etalase peruahaan masing-masing.

"Selama ini kan masyarakat kecil kalau melihat pengembang properti hanya mau cari untung saja. Nah dengan csr inilah saatnya menunjukkan salah satu upaya keberpihakan pengembang pada warga. Kami persilahkan mencantumkan nama perusahaan bapak ibu supaya masyarakat kecil bisa mulai melihat dan merasakan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper