Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji KIR Scania Anda Bermasalah? Ini Kata Ahok

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai bahwa persoalan terkait terbitnya stiker hasil uji KIR bus Transjakarta terbaru merek Scania yang menunjukkan bahwa bus pabrikan asal Swedia dengan Karoseri Laksana tersebut hanya ulah oknum anak buahnya yang sakit hati.
TransJakarta/Jibiphoto
TransJakarta/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai bahwa persoalan terkait terbitnya stiker hasil uji KIR bus Transjakarta terbaru merek Scania yang menunjukkan bahwa bus pabrikan asal Swedia dengan Karoseri Laksana tersebut hanya ulah oknum anak buahnya yang sakit hati.

Menurutnya saat ini memang banyak pihak yang mencoba menjatuhkan dirinya, bahkan termsuk Scania, sehingga dibuatlah persoalan yang mengusiknya, seperti dengan mengeuarkan stiker hasil uji KIR Scania dari Dishubtrans DKI Jakarta yang menunjukkan bahwa kapasitas bus hanya 39 orang.

Pasalnya, katanya, tidak sedikit orang-orang di Balai Uji KIR yang berada di bawah Dishubtrans DKI Jakarta saat ini masih ada yang termasuk dalam kelompok 'barisan sakit hati', yang tidak suka dengan kepemimpinannya. Menurutnya , tidak ada permasalahan pada Scania.

"Scania itu nggak ada masalah. Ini saya justru mulai suudzon. Kelihatan orang-orang yang ingin jatuhkan Scania," tutur mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok tersebut, di Balai Kota, Senin (10/8/2015).

Melihat hal tersebut, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan, utamanya, Kepala Uji KIR. "Ini ada maksud apa dan dia orang KIR yang lama nggak, karena banyak sekali barisan sakit hati di Dishub," ujarnya.

Kecurigaannya tersebut bukan tanpa alasan. Dirinya menduga, hal itu lantaran faktanya aat ini Kepala Dishubtrans DKI Jakarta saat ini yang dijabat oleh Andri Yansyah, bukan berasal dari orang dalam dinas, sehingga barisan sakit hati di instansinya semakin banyak. Andri sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kota Jakarta Timur dan menggantikan Benjamin Bukit pada 3 Juli lalu.

Ahok menilai lebih baik ada kesalahan 'salah hitung' secara administrasi ketimbang salah meloloskan bus dengan kualitas tidak layak. Ahok menilai aksi mencari-cari kesalahan stiker KIR tersebut tidak logis.

"Lebih baik kesalahan urus administrasi atau lebih baik busnya?. Kamu mau naik dan pilih yang (bus) kebakar tapi administrasi ditulisnya benar atau yang busnya sudah teruji tapi KIR-nya salah?. Ini juga nggak ada yang salah kok," tegasnya.

Menurutnya tidak akan ada bus yang memasang kursinya hingga 111 kursi, pasti yang dimaksudkan dengan tertulis 39 itu kapasitas kursi untuk duduk.

"Mana ada sih bus yang 111 kursi. Memang kereta api? Pakai logika saja gitu loh, pasti yang dimaksud itu kursi. Kalau kapasitas tempat duduk ya tinggal bagi saja, dia beratnya berapa gros ton?. Misalnya 26 ton, nett-nya berapa 17 ton, ya tinggal kurangin, itu bagi rata-rata orang 60-70 kilogram, ya dapatlah 110 orang. Ya sudah orangnya (yang lain) berdiri, kecuali tulisan busnya nggak boleh berdiri. Ya (kapasitas) kursi pasti cuma 30-an. Mana ada sih bus yang buatan China juga 30-an," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper