Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daging Sapi Hilang di Pasaran, Ini Kata Dinas Ketahanan Pangan DKI

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni mengatakan bahwa kekisruhan soal daging di pasaran adalah berawal dari keluarnya surat edaran asosiasi pengusaha pemotongan hewan Indonesia yang berisi maklumat untuk tidak melakukan pemotongan dan menjual daging pada 8- 11 Agustus 2015.
Suasana kios daging yang kosong di tinggal libur berjualan di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/8)./Antara
Suasana kios daging yang kosong di tinggal libur berjualan di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni mengatakan kekisruhan daging sapi di pasaran berawal dari keluarnya surat edaran Asosiasi Pengusaha Pemotongan Hewan Indonesia yang berisi maklumat untuk tak melakukan pemotongan dan menjual daging pada 8- 11 Agustus 2015.

Berdasarkan hal tersebut, pihaknya beserta jajaran langsung melakukan pengecekan lapangan, Senin (10/8/2015) dan memang ditemukan mayoritas di  pasar di DKI Jakarta seperti Pasar Rawamangun, Pasar Jatinegara, Pasar Minggu, tidak ada pedagang sapi yang berjualan.

"Ada sih beberapa pedagang yang jualan, seperti di Pasar Muncul. Tapi, pedagangnya hanya menghabiskan stok daging yang sudah ada. Itu pun harganya mencapai Rp120.000/kg," tuturnya, Senin (10/8/2015).

Pihaknya telah berkoordinasi dengan PD Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya untuk menggelontorkan stok daging sapi ke sejumlah pasar di DKI Jakarta melalui operasi pasar daging.

Operasi Pasar

Operasi pasar rencananya akan dilakukan selama 2 hari mulai Selasa (11/8/2015) - Rabu (12/8/2015) dengan menggunakan kendaraan yang mampu mobile alias berpindah-pindah lokasi pasar di 5 wilayah, dengan kisaran harga Rp85.000 - Rp89.000 per kilogram.

"Pasar Jaya sudah mulai sejak Minggu (9/8/2015) melakukan operasi pasar bekerjasama dengan Bulog. Hari ini digelontorkan 3 ton," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga telah sepakat bahwa rumah pemotongan hewan di bawah koordinasi Dharma Jaya akan tetap melayani pemotongan hewan, meskipun telah beredar maklumat untuk tidak melakukan pemotongan dan penjualan.

"Importir dan pemotong yang selama ini berada di bawah koordinasi Dharma Jaya harus tetap melakukan aktivitas seperti biasa, Tapi kalau orang pada nggak berani motong, bagaimana?," ujarnya.

Darjamuni menambahkan, kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta pada tahun lalu mencapai 161 ton/hari dan ketersediaannya 324 ton/hari. " Akan tetapi ini DKI lho, bisa jadi angka itu hanya lewat saja. Data ini harus benar-benar di upgrade," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper