Bisnis.com, Pengusaha warung makan sejenis Warteg dan angkringan di Tangerang Selatan merasa terpukul dengan penaikan harga daging ayam dan sejumlah barang kebutuhan pokok.
Selamet, pemilik Warteg Jl WR Suprtatman, Pondok Ranji Ciputat Timur, Tangsel mengatakan keluhan yang sama juga didengar dari rekan-rekannya sesama pemilik Warteg di wilayah Jabodetabek menyusul harga daging ayam yang tinggi.
“Sekarang ini harga harga ayam broiler cukup tinggi mencapai Rp43.000 per kg sehingga kami mengurangi ayam goreng, termasuk yang untuk di buat soto,” katanya Sabtu (15/8/2015).
Menurutnya, selain daging ayam yang harganya ikut naik antara lain telur ayam negeri mencapai Rp22.600 per kg sehingga ukuran dadar yang dijual di warungnya pun sedikit mengecil.
Sumiyati, pedagang bakso Jl Ariya Putra Ciputat, mengatakan baru 2 hari ini berjualan lagi dengan memperkecil ukurang bola baksonya untuk mengimbangi tingginya harga daging sapi setelah sempat 4 hari menghilang dari pasar.
“Sekarang ini daging sapi sudah dijual lagi di Pasar Ciputat, tetapi harganya masih tinggi mencapai Rp115.000 per kg. Untuk itu ukuran baksonya saya kecilkan sedikit dan syukurnya para pelanggan bisa maklum,” ujarnya.
Dia menjelaskan selama para pedagang daging sapi mogok jualan, langsung banting stir dengan berjualan mia ayam, meskipun sempat membuat sejumlah pelanggan kecewa.
Namun, lanjutnya, usahanya tersebut kembali mengalami tekanan yang berat akibat melonjaknya harga daging ayam dan telur yang belakang ini juga cenderung diikuti bahan kebutuhan pokok seperti bawang dan cabe.