Bisnis.com, TANGERANG—Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang terus bergantung pada tujuh pompa untuk menyedot air baku yang semakin minim di Cisadane.
Alat ini bukan milik PDAM sendiri melainkan bantuan dari pemerintah pusat serta Dinas Sumber Daya Air Kota Tangerang. Kendati sudah disokong pompa, tetap saja ada momen-momen PDAM tidak bisa menyalurkan air secara ideal.
Sebagai contoh pada 17 Agustus 2015, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Binar Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Taufik Syahzaeni menyatakan proses perbaikan pintu bendung di Pintu Air 10 bikin pasokan air mampat.
Walhasil, pasokan air ke sekitar 27.500 pelanggan PDAM Tirta Benteng terganggu. Tapi kini dinyatakan sudah kembali ke level normal 370 liter per detik.
“Dari tiga unit intake satu sudah masuk sedangkan dua lagi airnya masih dibantu dengan pompa. Ini mengingat permukaan Cisadane surut, sekarang masih 10,20 meter,” tutur Taufik kepada Bisnis.com, Rabu (19/8/2015).
Kepala Bagian Humas PDAM Tirta Benteng Budi H. Santoso membenarkan pada 17 Agustus pihaknya sempat setop memroduksi air bersih. Sebetulnya tidak berhenti sepenuhnya melainkan volumenya yang turun drastis ke level 25 liter per detik.
“Karena saat perbaikan di pintu air, pipa perlu dikeringkan. Tapi kami tidak berhenti total,” ucapnya kepada Bisnis.com secara terpisah.
Walaupun kemarau tak kunjung usai dan sempat terjadi masalah teknis di Pintu Air 10, PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang yang tetap mampu memenuhi kebutuhan air untuk wilayah khusus, seperti bandara.
Pasokan normal ke Soekarno-Hatta seharusnya 100 liter per detik, tetapi volume ini pun sempat turun ke kisaran 50 liter per detik. []