Bisnis.com, DEPOK-- Ketua Tim Gabungan pasangan calon wali dan wakil wali kota Depok Muhammad Idris-Pradi Supriatna, Nuroji, memperkirakan Pilkada Depok 2015 tak berbeda jauh dengan Pilpres 2014.
Nuroji menuturkan, Pilkada Depok 2015 yang diikuti oleh dua pasangan calon yakni Muhammad Idris-Pradi Supriatna dan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi laiknya pertarungan antara Prabowo dan Jokowi.
Menurutnya, pasangan Dimas-Babai didukung oleh PDIP sementara, Idris-Pradi sebagian oleh Gerindra. Dengan demikian, suasana pilpres tahun lalu bisa saja terjadi kembali di Pilkada Depok.
"Ini pertarungan head to head, jelas akan lebih seru. Tak dipungkiri aroma pertarungan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) sudah melekat," ujarnya, Rabu (26/8/2015).
Pertarungan yang diikuti dua pasangan calon, kata dia, akan diketahui kekuatan dan kelemahan lawan. Dengan begitu, potensi konflik juga diperkirakan akan sangat rentan.
Dia memberi contoh, pada pengundian nomor urut di Hotel Bumi Wiyata Depok, Selasa (25/8/2015), para pendukung dan simpatisan masing-masing calon telah menunjukan sikap tak dewasa satu sama lain.
"Maka apabila ada oknum di tengah-tenngah kedua pendukung yang memancing emosin bisa-bisa ada pertengkaran terjadi," katanya.
Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, berharap pendukung pasangan calon bisa bersikap dewasa untuk tidak menciptakan konflik. Sebab, kata dia, sebelumnya, pengusung dan pendukung kedua pasangan calon sama-sama suka berkumpul bersama, khususnya para anggota DPRD di Depok.
"Jangan sampai gara-gara Pilkada Depok, anggota Dewan yang sebelumnya suka ngopi bareng di pagi hari, jadi enggak suka lagi akibat ajang Pilkada ini," katanya.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menyampaikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu Kota Depok bisa menyelenggarakan Pilkada Depok sukses dan tidak menimbulkan konflik kedua pihak.
"Kalau pun terjadi sengketa, mohon segera diselesaikan sebelum penetepan pemenang. Sehingga ketika hari penetapan berlangsung, semua pihak tidak disibukkan dengan persoalan sengketa," katanya.