Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinkes DKI Optimis Serap Anggaran 95%

Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Prihartono optimis dinasnya bisa menyerap anggaran hingga 95% hingga akhir tahun ini
Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Prihartono optimis dinasnya bisa menyerap anggaran hingga 95% dalam sisa waktu tiga bulan.
 
Seusai diskusi panel kendala penyerapan anggaran DKI, Koesmedi memandang perlu ada kesepahaman terkait pelelangan barang dan jasa khususnya dalam Dinas Kesehatan.
 
Di tengah perlambatan ekonomi nasional, Koesmedi tak berani berspekulasi terkait target penyerapan anggaran dinasnya. Awalnya dia menargetkan penyerapan 93%, namun sekarang dia optimis 90%-95%.
 
"Dinas Kesehatan mudah-mudahan bisa 95%," jelasnya.
 
Koesmedi menceritakan sulitnya penguncian barang karena tak banyak yang memahami pilihan barang dan jasa sektor kesehatan harus sesuai dengan pilihan tenaga medis.
 
"Misalnya kami kunci gunting A, karena dokter mau yang itu. Kami mau beli barang itu, karena tak ada pilihan lain," kata Koesmedi di Balai Kota, Kamis (27/8/2015).
 
Dia tak menampik bahwa pegawai dalam dinasnya kesulitan menyusun rencana anggaran sesuai harga pasar. Pasalnya beberapa harga di e-katalog tercantum relatif murah karena memakai produk China. Sementara tenaga medis yang bersangkutan tak memakai barang tersebut.
 
"Kami sulit mencari harga biar di internet sekalipun. Karena distributor memiliki deal sendiri dengan pabrik. Dia bisa dapat diskon 10%, hingga 30%. Kami tidak tahu kan? Kami lihat di internet harga pabrik segitu, tetapi dia punya deal sendiri," jelasnya.
 
Saat ini penyerapan anggaran di Dinas Kesehatan baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung hanya 29,08% dari total Rp6,17 triliun.
 
Saat ini kami sudah menyerap 33% dari Rp560 miliar khusus di Dinas Kesehatan. Kami optimis pencapaian Dinas Kesehatan bisa 90% sampai 95%, meskipun ada banyak masalah misalnya masalah kurs dollar menguat, jelas Koesmedi.
 
Koesmedi hanya mengkhawatirkan percepatan anggaran tak segera alami progress. Menurutnya tak ada ketakutan yang berlebihan akan terlilit kasus korupsi.
 
"Selama niatnya baik tidak apa-apa. Kalau uangnya kelebihan atau ada kerugian segera dikembalikan, atau dapat teguran administrasi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper