Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengaku proses pelelangan sistem rupiah per kilometer masih dalam proses dan harus ditetapkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa.
Kosasih mengatakan pengintegrasian bus sedang dalam jalur Transjakarta siap beroperasi 28 Oktober 2015. Saat ini, Kopaja adalah salah satu operator angkutan kota di DKI yang cukup siap memulai pengoperasian bus sedang terintegrasi dengan sistem pembayaran rupiah per kilometer. Adapun rupiah per kilometer ditetapkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa.
Kosasih meyakini dengan sistem rupiah per kilometer maka pemerintah akan keluar uang lebih besar. Namun dapat dipastikan pelayanan angkutan umum kepada masyarakat DKI menjadi lebih baik.
"Itu menguntungkan dari segi mobilitas warga. Kalau mobilitas warga jadi baik, tidak ada kemacetan, biaya untuk melakukan cost of building jadi turun," jelas Kosasih.
Kosasih optimis jika semua transportasi di Jakarta bisa di manage dengan sistem rupiah per kilometer. Dengan sistem ini para pngusaha mendapat kepastian tak asal-asal ikut aturan."Semua pasti untung. Termasuk sopir dan penumpang," tambahnya.