Bisnis.com, JAKARTA--Puluhan Sopir Koperasi Pengangkutan Jakarta (Kopaja) 57 Jurusan Kampung Rambutan-Blok M melakukan aksi demonstrasi terhadap armada Transjakarta.
Berdasarkan pantauan Bisnis, Aksi demonstrasi damai tersebut dilakukan para sopir di perempatan Cililitan (seberang Pusat Grosir Cililitan/PGC). Sopir dan pemilik Kopaja 57 tersebut memberhentikan beberapa armada Transjakarta yang lewat di depan mereka dan memberikan selebaran berupa surat Pemberitahuan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta serta daftar pemilik bus Kopaja 57.
Juru Bicara Kopaja 57 Johannes mengatakan aksi tersebut bermula dari keresahan para sopir 57 terhadap Transjakarta yang memasuki trayek mereka tanpa pemberitahuan.
"Tidak ada informasi yang kami dapat dari pengurus Kopaja pusat, Dishubtrans DKI, maupun Transjakarta. Tiba-tiba pada Jumat (1/9/2016), ada bus Transjakarta masuk jalur Kampung Rambutan-Blok M," ujarnya kepada Bisnis, Senin (5/9/2016).
Dia melanjutkan bus Transjakarta tersebut tak hanya melewati trayek Kopaja 57. Lebih dari itu, belasan bus Transjakarta berukuran sedang dan kecil tersebut juga mengangkut penumpang di sepanjang jalan.
"Bus Transjakarta itu ambil penumpang kami. Di pinggir jalan lagi karena Jalur Kampung Rambutan-Blok M, khususnya di Kramat Jati hingga Duren Tiga itu gak ada Busway. Ini gak adil namanya," kata Johannes.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan pihak Transjakarta jelas melanggar surat Pemberitahuan yang dikeluarkan Dishubtrans DKI yang sejalan dengan Peraturan Daerah No 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.
Dalam surat edaran tersebut, Dishubtrans DKI menyebutkan bahwa operator angkutan umum dapat melakukan peremajaan dengan tidak mengubah nomor kendaraan. Jumlah angkutan umum pada setiap trayek juga disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan kuota masing-masing trayek.
"Baik pengurus Kopaja Pusat maupun Dishubtrans DKI tidak menyinggung soal peremajaan. Total bus Kopaja 57 yang beroperasi saat ini ada 93 unit. Itu semuanya punya izin yang legal dan masih berlaku. Kami bertanya-tanya ini ada apa kok tiba-tiba Transjakarta masuk mengambil porsi kami?" imbuhnya.