Bisnis.com, JAKARTA-- Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan masih memburu penculik Safira Permatasari, mahasiswi jurusan Teknik Arsitektur Universitas Indonesia.
"Kami sudah tahu identitasnya," kata Kepala Reserse dan Kriminal, Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru saat dihubungi, Jumat (23/10/2015).
Audie menyebut, ada lima orang pelaku yang masih buron. Namun, menurut dia, jumlah pelaku buron kemungkinan lebih dari lima orang. Soalnya, penculikan mahasiswi berusia 20 tahun ini sangat rapi.
"Ada orang-orang yang tidak ikut penculikan tapi terlibat," katanya.
Misalnya, dia melanjutkan, ada beberapa orang yang mengawasi penculikan di jalan sekitar pertigaan Kelapa Dua, Depok.
"Mereka merencanakannya dengan rapi. Siapa yang back up, mau hadang di mana," ucap dia.
Namun, serapi-rapinya pelaku menyusun rencana menculik Safira, polisi berhasil menggagalkannya. Tiga pelaku itu yakni TI, HD, dan ZN ditangkap di tiga lokasi berbeda di Jakarta pada Selasa kemarin.
"Mereka rapi, kami juga rapi," kata Audie.
Jika penangkapan pelaku tak rapi dan bocor, ujar Audie, kemungkinan korban akan dibunuh pelaku lain yang menyekapnya di Puncak, Bogor.
"Makanya orang-orang yang diduga terlibat kami tangkap," ucapnya.
Pelaku yang menyekap akhirnya melepaskan Safira, setelah menerima telepon dari TI, otak penculikan. TI ditangkap usai bertransaksi dengan orangtua korban di sebuah hotel di Kota Tua Jakarta Barat.
Safira dilepas sekitar pukul 12.00 WIB di Cibubur Junction, Jakarta Timur. Dia dibawa ke sana oleh pelaku dan menyuruhnya naik taksi pulang ke rumah.
"Dia dikasih uang Rp200 ribu untuk ongkos," ucap Audie.