Bisnis.com, JAKARTA --- Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada tahun depan ada di kisaran 5,4%-6%.
Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan proyeksi tersebut naik dibandingkan target pertumbuhan ekonomi DKI tahun sebelumnya.
"Tahun ini kami targetkan produk domestik regional bruto [PDRB] DKI ada di kisaran 5%-5,4%. Nah, tahun depan prediksinya iklim ekonomi global meningkat sehingga target bisa diangkat menjadi 5,4%-6%," ujarnya di Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Dia menuturkan membaiknya kondisi perekonomian dunia mampu menggerakkan beberapa sektor ekonomi di Indonesia, misalnya perdagangan barang dan jasa (ekspor-impor).
Meski realisasi ekspor DKI Jakarta turun jika dibandingkan dengan tahun lalu, Donny memaparkan pelaku usaha di Ibu KOta untuk menggenjot kinerja ekspor tetap besar.
Menurutnya, salah satu komoditas yang patut dilirik adalah ekspor kendaraan bermotor. "Saya rasa ini terjadi karena agen tunggal pemegang merek [ATPM] mengalihkan produknya untuk pangsa pasar ekspor. Pasalnya, penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri belum terangkat," katanya.
Dia memaparkan hal ini bisa dilihat dengan adanya satu ATPM yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil unggulan. Alih-alih memfokuskan memasarkan produknya di Indonesia, Donny bercerita ATPM tersebut justru mengekspor unitnya ke negara tentangg.
"Negara tujuan ekspor otomotif yang prospektif a.l. Thailand, Saudi Arabia, dan Filipina," paparnya.
Selain ekspor barang, dia juga menuturkan Jakarta juga memiliki potensi ekspor di sektor jasa, yakni kunjungan wisatawan asing (wisman) ke Ibu Kota.
Sayangnya, dia melihat sebagian besar wisman yang berkunjung ke Indonesia tidak untuk menikmati destinasi wisata. "Wisman yang datang ke Jakarta sebagian besar datang untuk kunjungan bisnis. Makanya, sebaiknya Pemprov DKI juga membangun destinasi wisata yang bisa menarik turis asing. Bukan cuma sekadar perjalanan bisnis," imbuhnya.