Bisnsi.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah terjadi konspirasi antara dirinya dengan anggota DPRD DKI terkait pengadaan uninterruptible power saving (UPS) pada APBD 2014.
"Gak ada barter-barter. Itu [anggaran] UPS sudah ada sejak 2013. Sudah ada lho mereka main-main mebel komputer. Kalau ada barter ngapain gue yang buka [kasus korupsi]?" ujarnya di Balai Kota, Jumat (5/2/2016).
Pernyataan Ahok tersebut seakan menampik tuduhan Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PPP Abraham Lunggana. Pria yang akrab di sapa Lulung tersebut mengatakan, bahwa ada pertemuan antara Ahok dengan mantan Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan terkait pengadaan UPS.
Pasalnya, Lulung menuduh Ahok dan Ferrial melakukan barter antara pengadaan UPS dengan anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras.
"Itu fitnah. Gak ada barter. Anggaran APBD itu patokannya ya KUA-PPAS. Di KUA-PPAS gak ada, trus siapa yang masukin tuh [anggaran pembelian UPS]," katanya.
Kamis, (4/2/2016), Ahok memenuhi panggilan Pengadilan Negeri untuk bersaksi atas terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan UPS Alex Usman. Dalam persidangan tersebut, Ahok memaparkan semua informasi yang dia ketahui terkait munculnya anggaran siluman Rp1,2 triliun untuk pembelian UPS.