Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usaha Kuliner Skala Mikro Tekan Kemiskinan Tangsel

Maraknya usaha kuliner secara mikro membuat tingkat kemiskinan warga di wilayah Tangerang Selatan cenderung semakin berkurang dan mereka dapat memenuhi kebuhan hidupnya yang terus meningkat.
Pedagang makanan pinggir jalan.  Ilustrasi/JIBIistimewa
Pedagang makanan pinggir jalan. Ilustrasi/JIBIistimewa

Bisnis.com, TANGSEL--Maraknya usaha kuliner secara mikro membuat tingkat kemiskinan warga di wilayah Tangerang Selatan cenderung semakin berkurang dan mereka dapat memenuhi kebuhan hidupnya yang terus meningkat.

Alfa Sofia, dosen perguruan tinggi swasta tinggal di Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel, mengatakan usaha kuliner skala mikro seperti penjual bakso dorong, gado-gado dan pedagang makanan gorengan, warung makan pinggir jalan itu sebagian besar adalah warga berpenghasilan rendah.

“Mereka itu memutar modal yang relatif kecil untuk diusahakan sehingga keuntungan yang didapat dapat menjadi penyambung biaya kebutuhan rumah tangga mereka,” katanya, Senin (29/2/2016).

Menurutnya, usaha kuliner skala mikro itu banyak dilakukan para ibu rumah tangga, berlokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya, bahkan ada yang di teras rumahnya, untuk membantu suami dalam memenuhi kubutah ekonomi keluarga.

Sementara itu Nikmah, pedagang gado-gado di Jl WR Supratman Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan suaminya setiap hari sebelum berangkat kerja terlebih dahulu membantu istrinya mengangkat alat-alat jualan di depan tokok pinggir jalan, sekitar 100 meter dari rumahnya.

“Suami saya sebelum berangkat kereja bantu saya dulu beres-beres dagangan, terutama mengangkat yang berat-berat seperti cobek dan ulekan, serta piring. Setelah beres semua, barulah dia berangkat kerja,’ ujarnya.

Dia mengatakan beberapa temannya mulai jualan makanan kecil dan juga ada yang menjual karedok dan warung nasi untuk menyambung kebutuhan hidup dengan tidak meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya.

Sebelumnya Teddy Meiyadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tangsel, mengatakan angka kemiskinan di Tangsel diklaim menurun, sebagai dampak positif dari pesatnya angka pertumbuhan ekonomi di Tangsel.

Jika angka kemiskinan pada awal 2015 mencapai 1,75%, maka pada akhir tahun tersebut dapat ditekan menjadi hanya sekitar 1,62% menyusul meningkatnya pembangun dan penyempurnaan berbagai infrastruktur yang ada di Tangsel, terutama badan jalan.

“Meningkatnya proyek-proyek fisik di seluruh wilayah Tangsel yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta pemasukan masyarakat dari kegiatan usaha skala kecil yang dilakukan warga secara mandiri,” tegasnya.

Menurutnya, program berobat gratis dan bebas biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar berdampak cukup tajam dalam upaya menekan tingkat kemiskinan warga Tangsel yang sempat memprihatinkan banyak pihak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper