Bisnis.com, TANGSEL-Memasuki musim hujan, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, cenderung melambung tinggi sejak sepekan ini.
Menurut pemantauan Bisnis.com, hari ini, Kamis (3/3/2016) diantara barang kebutuhan pokok (sembako) yang terlihat harganya naik adalah cabe merah kriting menjadi Rp45.000 per kg dan cabe merah besar Rp65.900 per kg.
Kenaikan harga cabe mencapai lebih dari 35% dari harga sebelumnya, itu juga terjadi pada komoditas lain seperti bawang merah menjadi Rp55.000 per kg serta bawang putih kaiting Rp44.000 per kg dan bawah putih honan Rp56.500 per kg.
Murwati, pedagang sayuran Pasar Ciputat, mengatakan penaikan harga komoditas tersebut terjadi sejak datangnya musim hujan yang mengguyur cukup deras, terutama di daerah sentra produsksi bahan kebutuhan pokok tersebut.
“Pengiriman bawang merah, bawang putih, cabe dan barang dagangan yang lain sempat terganggu karena banyaknya genangan air hujan yang menghambat perjalanan kendaraan pengangkut dan distribusi,” katanya Kamis (3/3/2016).
Menurutnya, para pelanggan dan pembeli di pasar dapat memahami perkembangan kondisi alam pada musim penghujan ini yang menyebabkan para pedagang dengan sangat terpaksa menaikkan harga jualnya.
Santoso, pedagang di pasar yang sama, juga menjelaskan tentang kondisi harga barang kebutuhan pokok yang telah bergerak naik itu juga terjadi di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta dan Pasar Parung, Bogor, sebagai pusat distribusinya.
“Mengikuti harga di pasar induk, maka harganya di Pasar Ciputat juga naik seperti cabe, bawang merah dan bawang putih, kentang dan juga barang yang lain harganya naik sejak mulai musim hujan ini,” ujarnya.
Menurutnya, di Pasar Ciputat selama musim hujan sekarang ini harga kentang mencapai sekitar Rp12.900-Rp13.500 per kg, timun Rp10.000 per kg, wortel Rp15.000 per kg, dan bawang bombai Rp16.000 per kg.
Sementara itu Hidayati, pengunjung pasar tradisional Ciputat berharap agar pemerintah segera memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok agar dapat selalu terkendali, termasuk dengan mencari sumber alternatif daerah produsen yang siap memasok komditas tersebut.