Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan akan mengelola sendiri electronic road pricing (ERP). Ahok mengungkapkan tidak mau melibatkan pihak swasta.
Alasan Ahok memutuskan hal tersebut lantaran agar dapat fleksibel untuk mengatur tarif.
" Silahkan kita beli alat supaya bisa ngatur-ngatur, kalau kita terikat sama swasta harga sekian, mau nggak mereka turunin harga? Nggak mau dong," kata Ahok di Balai Kota, Senin ( 4/4/2016).
Setelah ERP bisa diterapkan, Ahok ingin harga bisa dinaikturunkan kapan saja tergantung situasi. Misalnya tarif akan mencapai Rp100.000 sekali lewat jika volume kendaraan padat. Namun, tarif bisa turun minimal Rp 30.000 jika volume kendaraan sedikit
Ahok berencana pengenaan tarif ERP tersebut lantaran untuk meminimalisir pengguna jalan. Tentu saja hal tersebut berbeda dengan prinsip jalan tol.
"Intinya kita atur volume kendaraan. Sudah dapat pola hari apa, jam berapa yang sibuk. Atau jalan ini terlalu kosong, orang pada menghindar karena ada ERP, kita akan turunkan. Itu gunanya kalau kita yang kendalikan," jelas Ahok.
Karena menurut Ahok, apabila swasta yang mengelola hanya akan mencari untung semata. Pasalnya ERP dibuat bukan untuk mencari uang semata.