Kabar24.com, JAKARTA - Hasil evaluasi sementara terkait pelaksanaan penghapusan 3 in 1, terjadi peningkatan kemacetan di jalan-jalan yang semula diterapkan 3 in 1.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengakui bahwa pada dasarnya kenaikan kendaraan melintas di jalan yang semula diterapkan 3 in 1 sebenarmya fluktuatif, ada yang naik 9%, 10%, 31%, 18% ada yang naik 39%.
"Kalau mau dipukul rata, ya rata-rata sekitar 24,5%, tetapi kan tidak bisa begitu," ujarnya usai Rapat Evaluasi Penghapusan 3 in 1, Jumat (8/4/2016) petang.
Pasalnya, lanjut dia, akibat penghapusan 3 in 1, jalan-jalan yang lainnya, terutama jalan kolektor yang semakin lancar dan cenderung menurun kemacetannya. "Ini euforia masyarakat. Kita memang akui kemacetan tetap ada, tetapi banyak ruas jalan yang sudah tidak macet, terutama jalan-jalan kolektor. Seperti air itulah," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi pengalihan rute atau rekayasa lalu lintas terkait simpul-simpul kemacetan, seperti Bundaran Senayan yang dari Utara ke Selatan.
"Kami akan pertajam sosialisasi rekayasa lalu lintas ini. Mulai kami terapkan Senin - Rabu, terutama untuk titik titik sebelum masuk kawasan dan juga setelah masuk kawasan bekas 3 in 1," ujarnya.