Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUAP REKLAMASI TELUK JAKARTA: Giliran Mantan Wagub Prijanjo Bicara Soal Ahok

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto angkat bicara terkait hubungan Sunny Tanuwidjaja dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.nn
Sunny Tanuwidjaja (paling kanan) dalam sebuah kegiatan yang digelar ANU dan CSIS./anu.edu.au
Sunny Tanuwidjaja (paling kanan) dalam sebuah kegiatan yang digelar ANU dan CSIS./anu.edu.au

Kabar24.com, JAKARTA--Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto angkat bicara terkait hubungan Sunny Tanuwidjaja dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Saat itu, Prijanto ingan melaporkan soal adanya kejanggalan soal status tanah yang akan digunakan untuk membangun Taman Bersih, Manusiawi, Wibawa (BMW) di Papango, Jakarta Utara kepada Pemprov DKI.

"Saya mau lapor soal keterlibatan Agung Podomoro ke Ahok. Waktu itu dia masih jadi Wagub DKI," katanya dalam diskusi "Reklamasi Penuh Duri" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/4/2016).

Alih-alih langsung menghubungi Ahok, Prijanto justru bertemu terlebih dahulu dengan Sunny Tanuwidjaja. Pria yang berpasangan dengan Fauzi Bowo tersebut mengenal Sunny sebagai staff khusus Ahok.

Dia memberikan semua data dan kasih tau kronologi soal keterlibatan Agung Podomoro dalam kasus Taman BMW.

"Kenapa saya lewat Sunny bukan langsung keAhok? Karena saya tahu Sunny itu staf pribadi. Kalau saya bicara langsung ke Pak Ahok, pasti akan lebih dominan dia. Maksudnya dia yang banyak bicara dan jadinya tidak fokus mendengar saya," jelasnya.

Sayangnya, niat Prijanto untuk membuka bobrok Agung Podomoro justru ditangkis mentah-mentah oleh Ahok. Pasalnya, sepekan kemudian, Ahok menyatakan bahwa projek Taman BMW tidak memiliki indikasi kerugian negara atau korupsi.

Ahok mengatakan tidak ada korupsi dan bahwa serah terima pengembang Agung Podomoro sudah benar. Saya curiga ada hubungan yang erat antara Ahok, Sunny dan Agung Podomoro soal adanya korupsi Taman BMW," ujar Prijanto.

Nama Sunny Tanuwidjaja muncul ke permukaan setelah dicegah keluar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu terjadi setelah KPK menyeret Ketua Komisi D DPRD DKI Mochammad Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk. Ariesman Widjaja terkait kasus dugaan suap dua Rancangan Peraturan Daerah terkait Zonasi dan Reklamasi.

KPK juga telah mengeluarkan pencegahan ke luar negeri bagi Bos PT Agung Sedayu Sugianto Kusuma alias Aguan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper