Bisnis.com, JAKARTA - Sunny Tanuwidjaja, staf khusus DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, akhirnya menampakkan diri di Balai Kota DKI Jakarta.
Kedatangan Sunny sudah ditunggu-tunggu oleh awak media massa. Pria yang dicegah ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut menyambangi Medan Merdeka Selatan sekitar pukul 11.30 WIB.
"Ya beratlah keputusan dari Dirjen Imigrasi. Cuma ya pasti benar karena Humas KPK sudah bicara," ujarnya di pendopo Balai Kota DKI, Senin (11/4/2016).
Dia menuturkan akan mengikuti semua prosedur hukum, termasuk memenuhi panggilan KPK. Pasalnya, KPK mengatakan akan meminta keterangan Sunny terkait kasus dugaan suap reklamasi Teluk Jakarta yang menjerat ketua Komisi D DPRD DKI Mochammad Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podoro Land Tbk. Ariesman Widjaja.
"Inti dari pencegahan ini kan supaya cepat kasih keterangan nanti. Semoga lebih cepat [selesai] lebih baik," katanya.
Nama Sunny Tanuwidjaja mencuat di permukaan tak lama setelah KPK menangkap tangan M. Sanusi yang menerima uang sebesar Rp1,14 miliar. Uang tersebut diduga sebagai pelicin untuk mempermudah penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara.
Selain Sunny, KPK mencegah Bos PT Agung Sedayu Sugianto Kusuma alias Aguan untuk tidak bepergian ke luar negeri hingga enam bulan ke depan.