Bisnis.com, JAKARTA - Penertiban parkir liar di Jl Setiabudi Selatan, Karet, Setiabudi, diwarnai kericuhan. Petugas Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan yang melakukan penertiban, sempat bersitegang dengan sekelompok orang yang diduga berprofesi sebagai debt kollektor.
Kejadian berawal dari penggembosan motor-motor yang terparkir di bahu jalan tersebut oleh petugas. Tidak terima motor mereka digembosi, empat orang tidak dikenal menghampiri petugas. Mereka marah-marah karena tidak terima ban motornya digembosi. Tidak hanya itu, mereka juga mendorong dan mengancam petugas.
"Kenapa dikempesin? Gimana saya mau kerja tagih uang? Pokoknya saya nggak terima, pasang lagi nggak tuh pentil, kalau nggak habis semua," kata salah seorang deb collector dengan nada menantang.
Mendapat perlakuan kasar, petugas sempat tersulut emosi lantaran didorong oleh oknum debt collector. Namun Lurah Karet, Joko Patmono langsung melerai kedua belah pihak.
Setelah diberi penjelasan, kelompok oknum diduga debt kollektor tersebut, langsung mendorong motor mereka yang sudah digembosi petugas.
"Lokasi ini sudah sering masuk Qlue dan berulang kali ditertibkan, tapi masih banyak saja yang parkir sembarangan. Maka itu kami berkoordinasi dengan dinas perhubungan melakukan penindakan," ujar Joko Patmono, Lurah Karet, Selasa (12/4).
Selanjutnya, penertiban parkir liar kembali dilanjutkan ke Taman Bakrie dan jalan di sekitar Apartemen Sky Garden. Totalnya, sebanyak 80 kendaraan roda dua digembosi dan lima mobil diderek.
Penertiban Parkir Liar di Setiabudi Ricuh, Petugas Bersitegang dengan Debt Collector
Penertiban Parkir Liar di Setiabudi, Petugas Bersitegang dengan Debt Collector
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
Rano Karno Yakin Retribusi Sampah Tak Dibutuhkan di Jakarta
9 jam yang lalu
Dharma Pongrekun Protes Hasil Surveinya Rendah Terus
1 hari yang lalu