Bisnis.com, BOGOR - Pemkot Bogor mencatat sepanjang 2005-2015 jumlah HIV dan AIDS di Kota Hujan tersebut mencapai 4.469 kasus. Rinciannya, 3.135 orang terjangkit HIV dan 1.334 orang mengidap AIDS.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, untuk menekan makin merebaknya kasus HIV dan AIDS di Bogor, pihaknya melakukan beberapa langkah strategis.
"Kami luncurkan tiga program yaitu Zero New Infection, Zero AIDS Related Deaths, dan Zero Discrimination untuk menekan kasus HIV/AIDS," paparnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Bisnis.com, Senin (18/4/2016).
Dia menjelaskan, program Zero New Infection diharapkan mampu menurunkan jumlah kasus baru HIV serendah mungkin. Adapun program Zero AIDS Related Deaths, menurunkan serendah mungkin angka kematian AIDS dan Zero Discrimination, menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien HIV AIDS.
"Kami juga akan berusaha untuk mendorong keikhlasan warga untuk memeriksakan diri,” ujarnya.
Ade menjelaskan, saat ini diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang sistematif dan komprehensif agar penyebaran kasus ini tidak semakin meluas.
Dengan 3 zero tersebut, lanjutnya, maka cita-cita Kota Bogor dalam mewujudkan masyarakat yang madani, sehat dan sejahtera akan dapat terwujud.
Dia menambahkan, pada 2014, penemuan kasus HIV AIDS tidak hanya ditemukan di komunitas melainkan juga pada ibu rumah tangga dan ibu hamil.
Dikatakan, dari 5.559 ibu hamil yang dites HIV, 44 positif terjangkit. Adapun pada 2015, dari 4078 yang dites, 21 orang positif, sebagian besar ibu rumah tangga.