Bisnis.com, JAKARTA - PT Aetra Air Jakarta (AETRA) mengaku siap mengirimkan air bersih hingga sebanyak 4 truk tangki kepada warga yang tinggal di Rusunawa Rawa Bebek.
Direktur Operasional PT Aetra Air Jakarta Lintong Hutasoit mengatakan pengiriman truk berisi air bersih itu sementara ini menjadi pilihan terbaik, lantaran kondisi air tanah yang digunakan di Rusunawa Rawa Bebek selama ini kualitasnya menurun, bahkan menyebabkan gatal-gatal.
"Ya sementara kami bisalah siapkan 4 tangki air bersih, tapi kan ini hanya sementara, tentunya tidak bisa seperti ininterus menerus," ujarnya, Kamis (9/6/22016).
Oleh sebab itu, pararel dengan hal itu, pihaknya akan segera menyelesaikan pembangunan reservoir selama dua pekan ke depan.
"Untuk blok Rusunawa milik KemenPU-PERA, sementara kit siapkan 4 tangki air bersih untuk warga, sembari pembangunan reservoir yang kita lakukan selesai sekitar 2 pekan ke depan," ujarnya.
Sedangkan untuk rusunawa Summarecon yang berlokasi di Rawa Bebek juga, yang diperkirakan pembangunannya selesai lebaran tahun ini, Aetra tinggal melakukan proses penyambungan baru, seiring menunggu kesiapan lahan untuk lokasi penyambungan.
"Sehingga ketika rusun jadi, maka instalasi air bersih, juga sudah siap," ujarnya.
Pihaknya menjanjikan jaminan kualitas dan kuantitas pasokan air bersih yang akan diberikannya tersebut. Pasalnya Aetra akan menggunakan sumber air dan juga kapasitas air yang dialirkan pipanya bisa mencapai 69 liter/detik, melebihi kebutuhan rata-rata penghuni rusunawa yang hanya 13 liter/detik.
"Untuk persoalan blok rusunawa KemenPU-PERA akhir bulan ini selesai, dan untuk blok rusunawa Summarecon akhir Juli selesai," ujarnya.
Kepala UPRS Rawa Bebek Ani Suryani mengakui memang dalam beberapa waktu terakhir ini kualitas air tanah yang dipakai menjadi kurang bagus, padahal sebelumnya tidak ada masalah.
"Katanya karena filternya sudah mulai rusak. Akibatnya banyak penghuni yang mulai banyak terserang gatal-gatal, karena airnya bisa menyebabkan gatal," ujarnya.
Pihaknya mengaku akan lebih meningkatkan komunikasi dengan masing-masing pihak, baik dari PAM Jaya, Aetra, Palyja, maupun Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, sehingga setiap persoalan bisa segera diambil tindakan.
"Saya juga baru tahu bisa minta dikirimkan air dengan mobil tangki, selama ini warga malah ada yang membeli sendiri," ujarnya.