Bisnis.com, JAKARTA - Penambahan jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di Ibu Kota pada tahun ini dipastikan tidak akan memenuhi target sebanyak 50 hektare.
Pasalnya, sejak Januari - September 2016 penambahan RTH baru mencapai 12 hektare, dan sisa waktu hingga penghujung akhir tahun ini Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta memperkirakan hanya akan ada penambahan 10 hektare lagi.
"Penambahan RTH dipastikan tidak akan mencapai target, meskipun semakin bertambah setiap tahunnya," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin, Rabu (19/10/2016).
Menurutnya, kendala susahnya menambah luasan RTH tersebut lantaran kesulitan mendapatkan lahan untuk dibebaskan menjadi RTH.
Hal itu dikarenakan kebanyakan lahan-lahan masih sering berkasus sengketa, sehingga tidak bisa serta merta dibebaskan dengan mudah.
"Targetnya tahun ini kan 50 hektar. Sebelum APBD P, sudah realisasi 12 hektare. Lalu sehabis APBD P ini aja kemungkinan paling ada penambahan 10 ha," ujarnya.
Oleh sebab itu, selain terus mencari lahan untuk dijadikan RTH, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan perbaikan RTH maupun taman-taman yang ada agar lebih bermanfaat.
Djafar menyatakan, bahwa target kepemilikan RTH di DKI Jakarta adalah sebanyak 30% hingga 2030. Namun, posisi keseluruhan RTH yang dimiliki saat ini baru mencapai 14,94%, yang terbagi dalam 5% RTH publik dan juga RTH privat 9%.
"Tapi tahun ini ada penambahan sedikit saja. Seharusnya untuk mencapai target 30% itu, luas tanah yang harus dibebaskan sebesar 668 hektare per tahun dengan anggaran yang dibutuhkan Rp 3 triliun per tahun.
"Sementara anggaran kita Rp1,2 triliun. Di mana Rp1 triliun untuk taman, serta sisanya Rp200 miliar untuk pemakaman. Jadi masih jauh realisasinya," ujarnya.