Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan penyebab ambruknya railing dan atap jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu adalah akibat kesalahan penempatan papan reklame.
Dijelaskan, bahwa konstruksi JPO terdiri atas empat bagian yakni fondasi gelagar, railing, dan atap.
Menurutnya penempatan papan reklame seharusnya tidak pada railing jembatan tetapi pada gelagar jembatan. Namun, dalam kasus di Pasar Minggu papan reklame ditempelkan pada railing jembatan yang menyebabkan rawan ambruk jika terjadi cuaca ekstrem.
"Di situ [JPO Pasar Minggu] ada konstruksi yang salah terhadap reklame. Reklame itu tidak boleh nempel di railing, harus nempel di gelagar, itu satu," katanya, Rabu (19/10/2016).
Dia menjelaskan, pelanggaran lain yang berpotensi menyebabkan rubuhnya railing jembatan penyeberangan orang adalah ukuran reklame yang tidak ideal.
Menurutnya, idealnya lebar atau tinggi reklame itu adalah 1 meter namun kenyataannya lebar reklame mencapai 3 meter dengan panjang 20 meter.
"Mau top kayak gimana juga kalau kayak kemarin cuaca ekstrem jebol," tambah Andri.
Konstruksi JPO dijamin selama 30 tahun, sementara JPO Pasar Minggu dibangun pada 2002, yang berarti jembatan tersebut masih berusia sekitar 14 tahun.
Andri juga mengklarifikasi bahwa dalam insiden tersebut yang ambruk bukanlah jembatannya tetapi railing dan atap JPO.