Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Helbert PL Gaol menuturkan kebakaran Pasar Inpres di Pasar Minggu, Senin (12/4/2021) malam disebabkan arus pendek atau korsleting listrik.
Adapun, titik api dari arus pendek itu berasal dari gedung Blok C sebelum pada akhirnya menghanguskan 268 tempat usaha di lantai basemen, 120 tempat usaha di lantai dasar dan 1 toko di lantai 1.
“Diduga arus pendek dan kerugian pedagang dan pengelola diperkirakan mencapai Rp2 Miliar,” kata Helbert melalui pesan tertulis, Selasa (13/4/2021).
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat/Damkar) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan diperkirakan 300 tempat usaha atau kios terkena dampak kebakaran Pasar Impres di Pasar Minggu, Senin (12/4/2021) malam.
"Kebakaran tepatnya di Blok C ada tiga lantai, ada sekitar 300 tempat usaha dari informasi yang kami terima," kata Satriadi Gunawan, Senin malam.
Menurut dia, petugas mengalami kendala dalam proses pemadaman karena medan yang sulit, yakni adanya lantai bawah tanah (basement) dan beberapa lantai di atasnya.
Damkar juga menambah mobil pompa dari awalnya sembilan, kemudian menjadi 30 unit didukung 165 personel.
Seorang pedagang sembako Kusmanto mengaku rugi sekitar Rp50 juta lantaran barang dagangannya ludes dilalap jago merah.
"Saya rugi sekitar Rp50 juta karena habis belanja," kata pedagang sembako Kusmanto ditemui di Blok C Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (13/4/2021).
Sehari sebelum kebakaran, Kusmanto sudah membeli barang dagangan seperti bawang merah, bawang putih, lada hingga gula merah dan bumbu dapur lainnya untuk mengisi lapaknya di lantai satu.
Barang dagangan itu biasanya habis kurang dari satu minggu karena permintaan meningkat memasuki Ramadan.
Pria yang tinggal di Pasar Minggu itu pun kini pasrah. Ia belum punya rencana lanjutan setelah lapaknya habis terbakar.