Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan kesejumlah tempat di Jakarta Barat, Selasa (25/10/2016).
Lokasi pertama yang di datangi pria dengan ciri khas kumis tebalnya itu di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, sekitar pukul 14.15 wib.
Djarot melakukan sidak tempat counter Bank DKI dan menyapa para staf yang berjaga maupun masyarakat yang kebetulan sedang ada urusan di lokasi.
Tak berselang lama, Wagub Djarot kemudian menuju lokasi blusukan lainnya. Rencananya Djarot mau menuju kawasan Asemka untuk inspeksi mendadak parkir liar.
Namun, dalam perjalanannya, Djarot sempat berhenti di beberapa titik untuk menyapa warga, terutama para pedagang kaki lima, seperti misalnya pedagang mie ayam di Kawasan Pasar Pagi Mangga Dua.
Djarot juga menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah warga untuk mengetahui kondisi dan keluhan masyarkat. Tak pelak kehadiran Djarot yang tiba-tiba itu membuat penasaran warga dan menimbulkan kerumunan.
Setelah itu, sekitar pukul 14.45 wib, perjalanan berlanjut ke tujuan semula, yakni Kawasan Asemka. Namun, tetiba, ketika sampai di kawasan Stasiun Beos, Kepala Satpol PP Jupan Royter mengarahkan mobil Djarot untuk berhenti
Djarot turun dengan niat menyapa warga. Namun, tanpa diketahui sebabnya, entah ada instruksi atasannya atau tidak, para petugas Satpol PP yang ada di lokasi langsung mengangkut sejumlah gerobak PKL yang ada dengan beringas.
Tak, pelak suasana menjadi rusuh. PKL melemparkan sejumlah alat yang ada, seperti botol minuman, bangku, dan lainnya di lempar ke arah kerumunan Satpol PP yang berusaha mengangut gerobak,
Padahal, tak jauh dari lokasi, suasana tersebut membuat terkejut rombongan Wagub Djarot. Namun demikian, meski terkejut, dirinya lantas berusaha mengajak dialog sejumlah warga yang mengamuk dan berhasil ditenangkan.
"Udah-udah itu, jangan-jangan diteruskan," teriak Djarot kepada jajaran Satpol PP yang melakukan penertiban untjk meredam suasana yang memanas.
Djarot sangat menyesalkan kejadian tersebut dan langsung memberikan pengarahan kepada Walikota Jakarta Barat Anas Efendi dan Camat Tamansari Ahmad Sofyan.
"Tadi ada yang bilang ngasih duit, pungli. Tolong itu diproses, siapa orangnya harus diproses lebih lanjut. Dengan begini kan tahu," tegasnya.
Pihaknya berharap Satpol PP dalam melaksanakan penertiban harus dilakukan dengan baik dan manusiawi.
Lantas, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Rumah Pemenangan Basuki-Djarot di Jalan Borobudur No.18 Menteng.
Tetapi, ditengah perjalanan, sembari membelah kemacetan, Wagub Djarot nampak murka dengan peristiwa yang barusan dialaminya tersebut. Dan tetiba Kepala Satpol PP Jupan Royter, dengan muka masam, diturunkan dari mobil Wagub Djarot.