Bisnis.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta kepada warga untuk melaporkan ke Lurah setempat apabila menemukan warga sekitarnya belum mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Hal itu disampaikan cawagub pasangan cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu saat blusukan ke pemukiman padat penduduk di Jalan Merdeka Sari RT 22/12 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (30/10/2016).
"Ada yang belum mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP) di sini?" tanya Djarot kepada warga.
Warga yang hadir di lokasi tak ada satu pun yang menyatakan belum merasakan manfaat salah satu program andalan Pemprov DKI Jakarta itu.
Djarot lantas meminta warga untuk turut memantau dan melaporkan ke Lurah setempat apabila ada yang belum merasakan manfaat program gagasan Joko Widodo kala menjadi Gubernur DKI Jakarta 2012 dan dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama itu.
"Kalau belum, tolong nanti data, datang ke Kelurahan urus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Minta KJP," jelasnya.
Djarot menerangkan bahwa sejak 2015, Asean Free Trade Area (AFTA) sudah berlangsung di Jakarta dan untuk menghadapinya, warga Jakarta yang berusia produktif, salah satunya pelajar, harus mampu bersekolah.
Oleh karena itu, lanjutnya, KJP diyakini mampu mengentaskan permasalahan ketidakmampuan warga Jakarta bersekolah.
"Kita tidak ingin, tidak boleh di Jakarta, anak-anak tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya. Yang belum dapat KJP, lapor," pintanya.
Djarot juga berharap, pelajar yang telah memiliki KJP belajar keras agar berprestasi. Sebab, lanjutnya, tahun ini penerima KJP akan ditingkatkan, hingga perguruan tinggi negeri (PTN).
"Selama ini cuma sampai SMA. Tahun ini kita tingkatkan hingga PTN. Tapi yang boleh dapat KJP ke PTN hanya pelajar yang berprestasi," ujarnya.