Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan menyediakan tempat untuk menampung 600 hingga 700 peserta aksi bela Islam III di Monas.
Pernyataan itu menyusul adanya rencana unjuk rasa yang akan dilaksanakan 2 Desember.
“Kalau kurang, kami [kepolisian] akan menyiapkan jalan Merdeka Selatan. Kami bekerjasama dengan PMI, Satpol PP dan teman-teman dari laskar dan ormas yang ada bagian keamanan akan kami atur agar tidak ada masyarakat yang berhenti di bundaran HI,” ujar Tito di kantor MUI, Senin (28/11/2016).
Dalam kesempatan itu, ketiga pihak yakni Polri, MUI dan FPI sepakat untuk tidak menggelar aksi lain diluar aksi bela Islam III.
“Kami harapakn aksi lain diluar [aksi bela Islam III] sebaiknya ditunda,” lanjut Tito.
Adapun aksi lain yang dimaksud Tito adalah rencana demo buruh.
“Nanti saat peserta (Bela Islam III) beribadah, yang sampingnya teriak-teriak. Tak akan cocok (dilakukan bersamaan).
”Dia berharap tak ada pihak yang merusak aksi dengan tindakan kriminal.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Polri itu mengklarifikasi dan menekankan bahwa pernyataannya tak pernah ditujukan pada peserta Aksi Bela Islam, baik yang akan dilakukan pada 2 Desember, maupun yang telah dilaksanakan pada 4 November dan pertengahan September 2016.
“Saya tak pernah sampaikan bahwa saudara-saudara yang ikut aksi 4 November terlibat makar. Unsur yang (kami duga) memanfaatkan isu, salah satunya adalah kelompok teroris,” katanya.
Tito menyatakan kesiapan pihaknya menghadapi kemungkinan munculnya pihak ketiga yang memanfaatkan keramaian massa.
Lebih lanjut, Rizieq Shihab yang akan terlibat dalam Aksi Bela Islam, juga meminta polisi menindak pihak ketiga, bila ditemukan.
“Jika ada gerakan di luar kesepakatan, maka itu bukan bagian aksi. GNPF tak bertanggung jawab, dan polri berkewajiban mengambil langkah antisipasi,” ujar Rizieq.