Bisnis.com, JAKARTA - PT Aetra Air Jakarta (Aetra), operator air bersih yang melayani seluruh wilayah Timur Sungai Ciliwung di DKI Jakarta terus melakukan penetrasi peningkatan layanan kepada para pelanggannya di Ibu Kota.
Hal itu sejalan dengan dibangunnya sejumlah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di beberapa lokasi di Jakarta, baik oleh Pemprov DKI Jakarta maupun oleh perusahaan swasta, yang berimbas meningkatnya kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Direktur Operasional PT Aetra Air Jakarta, Lintong Hutasoit mengatakan saat ini salah satu komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menyelesaikan permasalahan warga yang tergusur adalah dengan menggenjot pembangunan Rusunawa.
"Peranan Aetra atas pembangunan Rusunawa adalah optimalisasi ketersediaan suplai air bersih bagi pemenuhan warga di Rusunawa tersebut," ujarnya, Rabu (28/12).
Terkait itu, data November 2016 menunjukkan bahwa saat ini Aetra telah memberikan suplai air bersih kepada sebanyak 10 Rumah Susun Sangat Sederhana, 28 Rumah Susun Sederhana, 18 Rumah Susun Menengah dan 6 Rumah Susun Mewah.
Adapun kepemilikan dari sejumlah rumah susun itu, dari berbagai pihak, baik dari Kementerian PU&PERA, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI maupun developer swasta.
"Untuk pemenuhan suplai air bersih di Rusunawa Rawa Bebek dapat kami pastikan bahwa dari beberapa titik lokasi di sana sudah terlayani dengan baik," tegasnya.
Dia memaparkan. Pertama, untuk pemenuhan kebutuhan di enam blok rusun yang dibangun Kementerian PU&PERA, suplai air diambil dari pipa berdiameter 250 mm yang berada di Jalan Rawa Kenning .
Kapasitas rusun enam lantai sebanyak 750 unit itu, saat ini terhuni 245 unit dengan total penghuni sebanyak 834 jiwa, dengan kebutuhan air sebesar 6,750 m3/bulan. Saat ini air perpipaan tersuplai dengan mekanisme menggunakan dua Ground Water Tank.
"Kebutuhan air bersih untuk rusun yang ditempati oleh warga hasil relokasi dari Pasar Ikan Luar Batang dan Kali Krukut itu telah tersuplai mulai Juli 2016," tegasnya.
Selanjutnya, kata Lintong, untuk 4 blok yang dibangun PT Gading Orchard Summarecon Agung, saat ini juga telah tersuplai dengan baik sejak Juli 2016 juga.
Pembangunan jaringan perpipaan diamater 250 mm sepanjang 450 meter yang telah selesai pada Mei 2016 serta sambungan baru dengan total biaya Rp422 juta di rusun yang dihuni warga relokasi dari Bukit Duri Itu didanai Summarecon.
Rusun dengan kapasitas sebanyak 1,550 unit itu, saat ini dihuni 311 unit dengan total penghuni sebanyak 1,258 jiwa, dengan pemakaian air bersih sebanyak 25,200 m3/bulan.
Kemudian, kata Lintong, untuk empat blok yang akan dibangun oleh Dinas Perumahan & Gedung Pemda berkapasutas 400 unit, di mana saat ini sedang tahapan pembangunan, dan diprediksikan beroperasi Desember 2016 itu juga telah disiapkan.
"Kebutuhan akan air bersih sudah tersedia (meter sudah terpasang) pada November 2016 dan progress saat ini tinggal menunggu proses penyambungan ke properti gedung kalau kondisi rusun sudah terhuni," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya saat ini juga tengah mempersiapkan suplai untuk dua tower rusun dan sebuah masjid yang akan dibangun oleh PT Intiland dan Dinas Perumahan DKI Jakarta pada 2017 mendatang.
Presiden Direktur PT Aetra, Mohammad Selim menambahkan bahwa pemenuhan air perpipaan pada rusunawa tersebut mengacu pada Surat Edaran (SE) Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 37/SE/2011 tentang Penggunaan Air Tanah Sebagai Cadangan.
Beleid itu menyatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih maka penghuni yang menempati persil ini wajib menggunakan air perpipaan (PAM) dan tidak diizinkan memanfaatkan sumber air lainnya.
“Sebagai upaya merealisasikan SE itu, Aetra juga menargetkan penambahan sekitar 25.000 pelanggan baru tahun ini,” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan penambahan jumlah pelanggan tersebut maka akan siginifikan juga penambahan Keterjangkauan Layanan Air Perpipaan (Service Coverage Ratio) di DKI saat ini sekitar 60%.
Menurutnya penambahan jangkauan jaringan perpipaan dilakukan dengan inisiatif pemanggilan dan kunjungan ke lapangan, kepada pelanggan yang masih menggunakan air tanah secara berlebihan.
Selain itu, pihaknya juga mendorong untuk dilakukannya penyesuaian Tarif Pajak Air Tanah sesuai dengan Pergub No.86/2012.
Sementara itu, selain memastikan keterjangkauan suplai air bersih bagi rusun, Aetra juga melakukan penambahan keterjangkauan akses pada pembanguan RPTRA di DKI.
"Aetra juga turut mendukung program kerja Gubernur Provinsi DKI yakni dengan melakukan sambungan baru pada area properti RPTRA," ujarnya.
Sebanyak enam RPTRA yang telah menggunakan air perpiaan Aetra, yakni RPTRA Semper Barat, RPTRA Rusun Marunda, RPTRA Tunas Harapan Sunter Jaya, RPTRA Pademangan Timur, RPTRA Sungai Bambu, RPTRA Infeksi Kali Sunter.