Bisnis.com, JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan terkait desain muka mass rapit transit akan dikonsultasikan kepada Presiden Joko Widodo.
“Makanya laporan ini kami akan sampaikan ke Presiden, yang menjadi peloporkan Presiden,” kata Sumarsono di Balai Kota DKI, Rabu (18/1/2017).
Pasalnya, berdasarkan keputusan tim yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan jajaran Direksi PT MRT Jakarta memutuskan usulan dua desain. Berdasarkan rapat tim tersebut terdapat 5% yang mengatakan masih kurang cocok dengan desan lokomotif yang lama.
“Lalu diskusi panjang untuk menentukan desain yang lebih sporty dan lebih aerodinamis,” katanya.
Dia mengatakan apabila disepakati untuk merubah desain tersebut, pemerintah provinsi tetap meminta supaya jadwal pembangunan tetap sesuai jadwal dan tidak menambah pembiayaan lagi.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar mengatakan untuk perubahan desain dengan rangkaian yang aerodinamis dapat dilakukan. Pasalnya, MRT masih dalam proses pembangunan.
"Mumpung kita dalam proses awal, kita lakukan [perubahan desain]. Jangan nanti kalau kereta sudah datang baru publik mengatakan tidak sesuai dengan keinginannya publik," kata William.
Selanjutnya, dia mengaku akan mengupayakan dengan adanya perubahan desain tersebut tidak akan menganggu jadwal penyelesaian pembangunan sampai dengan operasi serta pembiayaan MRT Jakarta. Untuk itu, William menargetkan pembahasan desain ulang dapat selesai pada 31 Januari 2017.
"Waktu penyelesaian sampai Februari 2019 harus tetap dipenuhi, lalu untuk biaya tetap akan kami tekan seminimal mungkin, kita akan bicarakan dengan kontraktor dan produsennya," tambahnya.
Sebelumnya, dijadwalkan pengiriman rolling stock akan dimulai pada 2018 dari pihak pabrik Sumotomo Corporation yang menjadi pemenang tender sebelumnya. Dia mengatakan produksi pembuatan kereta tersendiri akan dimulai sejak bulan Februari sampai dengan akhir tahun 2017.