Bisnis.com,JAKARTA- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengharapkan permasalahan rumah susun dapat segera tuntas, sekitar 11.105 unit rusun ditargetkan segera disiapkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pemerintah provinsi merencanakan dapat melakukan percepatan pembangunan rumah susun. Dia mempertimbangkan target tersebut lantaran kepentingan menyediakan rusun yang mendesak bagi masyarakat Jakarta. Pasalnya, menurutnya terdapat 11.000 orang menunggu.
“Semua pembangunan dipercepat, lelangnya sedang berjalan yang kemarin yang sempat mengalami penundaan pembangunan,” kata Sumarsono di Balai Kota DKI, Senin (23/1/2017).
Sebelumnya , terdapat beberapa rusun yang harus ditunda lantaran berdasarkan kajian second opinion yang diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan rumah susun yang telah di bangun dinyatakan tidak layak.
“Dari kajian PUPR memang masih banyak masalah dari segi kualitas bangunan, karena itu tidak salah kalau ditunda,” tuturnya.
Sebelumnya, dia telah melakukan peninjauan dua rumah susun dari lima yang telah diputuskan untuk dihentikan sementara, yaitu rusun Marunda, dan Rawa Bebek. Melalui peninjauan tersebut, dia meminta kontraktor pembangun rumah susun, salah satunya rusun Rawa Bebek untuk tetap memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Karena kurang diperhatikannya K3 juga menjadi alasann proyek pembangunan empat blok dihentikan sementara.
“Kalau jaminan kontraktor memang sangat sulit untuk memberikan jaminan penuh, yang jelas bisa kami jamin adalah pengawasan pemerintah,” tuturnya.
Guna meminimalisir kejadian serupa, Soni sapaan Sumarsono meminta untuk lebih fokus mengawasi saat melakukan pelelangan konsultan pembangunan , satuan kerja pemerintah saerah (SKPD) harus secara detail memeriksa dokumen untuk memastikan track record konsultan tersebut bagus.
“Itu dari segi inputnya, dari segi prosesnya Dinas teknis harus memberikan kepercayaan kepada lembaga pengawas untuk melakuan pekerjaan sebaik-baiknya, prinsipnya saya kira double pengawasan,” tuturnya.