Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Macet, Tangerang Kembangkan Jalan Baru dan Rekayasa Lalu Lintas

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan terus berupaya untuk memangkas titik kemacetan yang diperkirakan saat ini jumlahnya mencapai 83 titik di Kota Tangerang.
Balai Kota Tangerang Selatan/wikipedia
Balai Kota Tangerang Selatan/wikipedia

Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan terus berupaya untuk memangkas titik kemacetan yang diperkirakan saat ini jumlahnya mencapai 83 titik di Kota Tangerang.

Kepala Dishub Tangerang Saeful Rohman mengatakan pihaknya sudah merumuskan sejumlah strategi untuk memangkas titik kemacetan di Tangerang yakni melalui pengembangan jalan baru dan rekayasa lalu lintas.

“Untuk pengembangan dan pembuatan jalan baru, kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait, slaah satunya Dinas Pekerjaan Umum. Ada beberapa jalan yang akan dikembangkan untuk menampung peningkatan traffic misalnya pembuatan jalan baru di Koang Jaya,” ucapnya kepada Bisnis, Senin (23/1).

Selain pembuatan jalan baru, Dishub Tangerang juga akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan. Salah satu titik kemacetan berada di pertigaan Jalan Sudirman, tepatnya di depan Taman Benteng Betawi.

Pada tahap uji coba awal, Dishub mengalihkan arus kendaraan Benteng Betawi-Tanah Tinggi menuju ke arah Fly Over Sudirman. Rencananya, pengalihan arus lalu lintas ini akan dilakukan selama tiga bulan ke depan.

“Selama ini kemacetan selalu terjadi di sana akibat banyaknya crossing di pertigaan tersebut. Setidaknya ada lima crossing di sana, belum lagi ditambah adanya jalur kereta api. Uji coba ini sudah dilakukan selama lima hari dan hasilnya terlihat cukup efektif,” ungkapnya.

Kendati demikian, uji coba tersebut belum tentu mengarah pada kebijakan yang permanen karena pihaknya akan terlebih dahulu melakukan evaluasi.

Selain di ruas tersebut, dirinya mengakui kini tengah mengkaji ruas jalan lain yang memungkinkan untuk dilakukan pengalihan serupa. "Ada ruas yang sedang kami pelajari dulu," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper