Bisnis.com, JAKARTA--Kasus kecelakaan di rute bus Transjakarta naik hingga 2 kali lipat dalam periode satu tahun terakhir.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan jumlah kecelakaan di jalur Transjakarta tercatat sebanyak 852 kecelakaan atau naik dibanding tahun sebelumnya (yoy) yang hanya mencapai 427 kecelakaan.
"Jumlah kecelakaan memang naik dua kali lipat, tetapi korban jiwa turun dari tujuh orang pada 2015 menjadi hanya lima orang pada 2016. Jumlah korban luka-luka juga turun menjadi 87 orang menjadi 86 orang," ujarnya di Balai Kota DKI, Senin (30/1/2017).
Dia menuturkan kecelakaan terbanyak terjadi lantaran mobil pribadi yang menabrak separator beton (Movable Concrete Barrier/MCB).
Untuk itu, Saefullah sudah menginstruksikan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI dan PT Transjakarta agar menempatkan lebih banyak petugas di titik-titik persimpangan antara jalur biasa dan busway.
"Saya minta orang Dishubtrans DKI dan petugas Transjakarta sudah stand by di jalan sejak pukul 05.30 wib. Jangan sampai nunggu sampai pukul 07.00 wib karena takut jalanan makin ramai," katanya.
Selain banyaknya mobil pribadi yang menabrak separator, kecelakaan juga terjadi lantaran banyaknya kendaraan yang menerobos busway dan menyerempet bus Transjakarta di gate atau depan halte ketika berhenti.
"Ada juga laporan kecelakaan terjadi di luar rute koridor non-bus rapid transit," imbuhnya.