Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla akan memberikan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta pada Rabu 15 Februari 2017, dengan mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Brawijaya, Jakarta Selatan.
“Sesuai rencana JK bersama istri, Ibu Mufidah mencoblos di Brawijaya. Pengalaman sebelumnya JK nyoblos di situ sesuai KTPnya di TPS dekat kediaman pribadi,” kata Juru Bicara Wapres Jusuf Kalla, Husain Abdullah di Jakarta, Senin (13/2/2017).
Menurut Husain seperti ditulis Antara, biasanya Wapres JK akan mengajak cucu ke TPS sebagai upaya untuk memberikan pendidikan politik sejak dini. Setelah memberikan hak suaranya, Wapres direncanakan juga akan memantau hasil perhitungan cepat (quick count) melalui televisi di kediamannya.
Seperti sebelumnya saat pemilihan presiden/wakil presiden pada 2014, Wapres Kalla bersama istri dan mengajak cucu juga mencoblos di Brawijaya dekat kediaman pribadinya.
Pilkada serentak akan berlangsung pada Rabu 15 Februari 2017, untuk DKI Jakarta diikuti tiga pasangan kandidat calon gubernur/wakil gubernur yaitu nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat serta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Para kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada warga mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
Kemudian mulai 12 sampai 14 Februari 2017 adalah masa tenang dan pemungutan suara dijadwalkan berlangsung 15 Februari 2017.
Sudah menjadi kelaziman, di setiap pemilu akan banyak lembaga survei politik yang melakukan hitung cepat alias quick count termasuk juga di Pilgub DKI 2017. Quick count alias hitung cepat secara singkat didefinisikan sebagai metode untuk mengetahui hasil pemilihan umum dengan melakukan verifikasi melalui sampel hasil pemilu di TPS.
Kalau melihat apa yang terjadi belakangan ini bahwa beberapa lembaga survei menyajikan hasil survei yang berbeda-beda tentan siapa yang bakal unggul, kemungkinan besar hasil quick count Pilgub DKI 2017 bakal memunculkan hasil yang berbeda juga antara satu lembaga dengan lembaga lainnya
Kita masih ingat bagaimana dulu pada Pemilihan Presiden 2014 terjadi hal serupa di mana ada lembaga survei yang menyatakan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang menang, tetapi ada juga hasil quick count yang menyebut pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang unggul.
Kejadian itu sempat memunculkan kebingungan di masyarakat meski sudah dijelaskan bahwa hasil quick count bukanlah hasil resmi dari perhitungan suara. Hanya Komisi Pemilihan Umum yang berhak melansir hasil resmi penghitungan suara di setiap pemilu.
Menurut catatan, 32 lembaga yang mendaftar untuk melakukan quick count Pilgub DKI 2017 antara lain adalah: Lingkaran Survei Indonesia, Jaringan Isu Publik, Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI), PT Cyrus Nusantara, PT Indikator Politik Indonesia, Populi Center, PT Kompas Media Nusantara, Indonesian Consultant Mandiri (Charta Politika Indonesia), Saiful Mujani Research & Consulting.
Kemudian ada PT Sun Televisi Network, Indo Barometer, Lembaga Riset Indonesia, PT Darta Media Indonesia (Kaskus), PT Siber Abadi, Lembaga Survei Indonesia, PT Grup Riset Potensial, PT Intouch Innovate Indonesia, PT Pandawa Data Utama, PT Kio 95/ Kelompok Diskusi dan Kajian Publik Indonesia (Kedai Kopi), Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yayasan Media Survei Nasional.
Untuk mengetahui secara lengkap lembaga survei yang sudah mendaftark ke KPUD DKI Jakarta untuk melakukan Pilgub DKI 2017 silakan klik di sini http://kpujakarta.go.id/file_lampiran/PENGUMUMAN%20PEMANTAU%20DAN%20LEMBAGA%20%20RISET%20TERDAFTAR%20DI%20KPU%20DKI%20JAKARTA.pdf