Bisnis.com, JAKARTA - Ade Kurniawan, 30, warga Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat tampak semangat mengikuti pelatihan sertifikasi pegawai harian lepas (PHL) yang diselenggarakan Pemprov DKI dan swasta di Balai Kota, Senin (8/5/2017).
Dia berambisi profesinya sebagai petugas kebersihan di rumah susun Marunda, Clincing, Jakarta Utara bisa memeroleh sertifikasi dari Badan Sertifikasi Nasional.
Sertifikat tersebut dia yakini bisa mengubah hidupnya di masa mendatang seiring Pemprov DKI menjanjikan akan merekrut PHL yang mengantongi sertifikasi.
"Kalau saya dapat sertifikasi, saya yakin pendapatan saya bisa lebih dari sekarang," ujarnya pada Bisnis, di sela-sela pelatihan dan sertifikasi di Balai Kota.
Saat ini, Pemprov DKI di bawah naungan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menggaji Ade sesuai upah minimum provinsi (UMP) sekitar Rp3,3 juta per bulan.
Gaji tersebut dinilai mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya sebagai petugas kebersihan di rusun Marunda. Dalam pelatihan dan sertifikasi tersebut, Ade dilatih teori mengecat dengan baik untuk dipraktikkan pada pekerjaan sehari-hari.
"Saya berharap pelatihan dan sertifikasi ini bisa lulus," paparnya.
Selain Ade, ada juga Solihin, 54, warga Kampung Pluis, Grogol Utara, Jakarta Barat yang berprofesi sebagai tukang bangunan atau petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Jakarta.
Solihin mengklaim pelatihan dan sertifikasi yang diadakan oleh Pemprov DKI bekerja sama dengan perusahaan cat Avian Brand dan PT Propan Raya mampu meningkatkan kualitas profesinya sebagai tukang bangunan.
"Selama pelatihan dan proses sertifikasi pertanyaanyaan yang diajukan mudah dijawab karena biasa dikerjakan sehari-hari. Saya sudah 30 tahun jadi tukang," paparnya.
Dia berharap, setelah memeroleh sertifikasi, dirinya bisa bekerja dengan pendapatan yang lebih besar di perusahaan-perusahaan atau bahkan membuat usaha sendiri dengan teman-teman lainnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuturkan, pihaknya menargetkan puluhan ribu PPSU dan PHL di bawah naungan Pemprov DKI bisa memeroleh sertifikasi untuk meningkatkan kualitas keahlian tukang.
Dampak positif dari sertifikasi PPSU dan PHL tersebut, menurut Ahok akan menguntungkan pemerintah. Sebab, nantinya berbagai proyek Pemprov DKI akan menunjuk para PHL dan PPSU yang sudah tersertifikasi.
"Kalau program sertifikasi ini berhasil dan menghasilkan sebagian besar PPSU dan PHL, ke depan jika ada proyek perbaikan pemda kami tak akan libatkan pemborong tapi menggandeng mereka saja," katanya.
Dia memaparkan, para PPSU dan PHL tersebut diharapkan tidak terus digaji sesuai UMP, tetapi harus lebih besar dengan mendirikan usaha sendiri menjadi pemborong atau bahkan mandor proyek.
Menurutnya, ada banyak peluang proyek pekerjaan yang bisa digarap PPSU dan PHL yang tersertifikasi antara lain proyek perbaikan ribuan sekolah, rumah sakit dan gedung-gedung pemerintah daerah.
"Kalau kami manfaatkan mereka, tentu DKI akan hemat biaya besar karena tidak usah menggunakan kontraktor," katanya.
Ahok menambahkan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan banyak perusahaan cat untuk bisa membantu mengeluarkan sertifikasi dan pelatihan mengecat yang baik.
Dia sengaja mengejar program corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta untuk menghemat anggaran pemerintah karena yang membiayai program sertifikasi adalah perseroan.
Dia berharap program sertifikasi tersebut bisa diteruskan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih setelah dirinya lengser dari jabatan pada Oktober nanti.
"Kalau tidak dilanjutkan program ini rugi, karena banyak poin plus dan membantu meningkatkan kualitas profesi tukang di Jakarta," paparnya.
Sementara itu, Deputy Marketing Director PT Tirtatencana Tatawarna--produsen cat merek Avian--Novi Christian mengatakan pihaknya menargetkan 289 PHL yang ada di seluruh rusun DKI bisa lulus sertifikasi.
Setelah lulus sertifikasi, pihaknya akan menggelar bedah rumah di 89 titik yang dikerjakan oleh para PHL yang memeroleh pelatihan dari Avian Brand.
"Respons dari para PHL cukup bagus dan mereka terlihat optimistis. Kami berharap semua lulus sertifikasi karena ada banyak program yang akan kami kerja samakan," katanya.
Presiden Direktur PT Propan Raya Hendra Adidarma mengatakan pihaknya telah memiliki akademi pelatihan dan sertifikasi PHL dengan nama Propan Painters Club.
Akademi tersebut dibentuk guna meningkatkan kemandirian para aplikator cat, melalui pembekalan keterampilan pengecatan yang profesional untuk pengecatan di berbagai media.
Pihaknya menargetkan 10.000 PHL sebagai peserta pelatihan pengecatan yang terdiri dari pembekalan teori dan juga praktik langsung mengecat di rusunawa.
Dia berharap setelah pelatihan dan sertifikasi selesai, para PHL dan PPSU bisa langsung bekerja dan menggarap berbagai proyek yang disediakan pemerintah dan juga swasta.
"Ada lebih dari 200 titik sarana dan prasarana umum milik Pemprov DKI, seperti jembatan penyeberangan, kantor kelurahan dan kecamatan, halte bus, jalan dan lainnya yang dikerjakan para PHL," katanya